Tarif Listrik dan BBM Tak Naik, Erick Minta BUMN Optimalkan Layanan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
20/5/2022, 19.19 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyambut baik dukungan parlemen terhadap usulan pemerintah terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dukungan dari DPR ini juga menjadi bukti kehadiran negara yang terus berupaya keras, karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global.

"Persetujuan DPR memastikan bahwa BBM, LPG, dan listrik yang disubsidi tidak naik," ujar Erick dalam keterangan di Jakarta, Jumat (20/5) seperti dikutip Antara.

Erick memastikan Kementerian BUMN bersama Pertamina dan PLN akan fokus dalam menjaga ketersediaan energi, serta memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan tambahan subsidi energi senilai Rp74,9 triliun untuk 2022 kepada DPR RI.

Sementara pada kuartal pertama lalu, belanja subsidi pemerintah sudah mencapai Rp38,51 triliun selama periode Januari-Maret 2022.

Tambahan subsidi tersebut terdiri dari subsidi BBM dan elpiji senilai Rp71,8 triliun, serta subsidi listrik Rp3,1 triliun yang akan dibayarkan seluruhnya.

Selain itu, terdapat juga usulan tambahan kompensasi sebesar Rp216,1 triliun, yang terdiri untuk BBM Rp194,7 triliun, serta listrik sebesar Rp21,4 triliun.

Bahkan masih ada kurang bayar kompensasi pada 2021 senilai Rp108,4 triliun, yang meliputi kompensasi BBM Rp83,8 triliun, dan kompensasi listrik Rp24,6 triliun.

Pada tahun ini, pemerintah hanya akan mengalokasikan tambahan kompensasi sekitar Rp275 triliun saja. Sementara sisanya sekitar Rp49,5 triliun akan dialokasikan melalui APBN 2023.

Reporter: Antara