Starbucks Tutup Gerai di Rusia setelah 15 Tahun Beroperasi

Arief Kamaludin|KATADATA
Starbucks
24/5/2022, 08.02 WIB

Setelah 15 tahun beroperasi di Rusia, Starbucks menyatakan akan menutup seluruh gerai mereka di negara tersebut secara permanen. Raksasa kopi Amerika Serikat itu menyusul perusahaan lain seperti McDonald's. British American Tobacco, hingga ExxonMobil yang memilih hengkang dari Rusia.

Dikutip dari CNBC pada Selasa (24/5), Starbucks menyatakan akan menyudahi kegiatan di 130 gerai yang ada di Rusia. Adapun negara tersebut menyumbangkan kurang dari 1% terhadap pendapatan perusahaan.

Mereka juga mengatakan akan membayar hampir 2.000 pekerja Rusia selama enam bulan dan membantu transisi peluang baru di luar rantai industri kopi. Starbucks sendiri telah menangguhkan seluruh aktivitas bisnis di Rusia seja 8 Maret.

Keputusan Starbucks ini diambil di tengah tekanan konsumen maupun investor ata serangan Rusia ke Ukraina. Adapun mantan CEO Starbucks Kevin Johnson telah berjanji untuk menyumbangkan royalti perusahaan dari bisnis di Rusia untuk tujuan kemanusiaan.

Meski demikian dampak finansial yang diterima Starbucks diperkirakan akan lebih kecil ketimbang McDonald's yang telah berada di Rusia selama lebih dari 30 tahun.

Raksasa makanan cepat saji itu menyatakan penangguhan operasional di Rusia dan Ukraina menelan biaya US$ 127 juta atau setara Rp 1,8 triliun pada kuartal pertama 2022. Sedangkan dua negara itu menyumbangkan 9% pendapatan McDonald's pada 2021 lalu.

Sebelumnya sejumlah perusahaan besar dunia seperti raksasa energi BP (Inggris) dan Shell (Belanda), hingga bank terbesar kedua di Eropa HSBC memutuskan untuk menghentikan operasinya di Rusia.

Produsen mobil dan truk global, termasuk General Motors Co (AS) dan Daimler Truck (Jerman) juga telah mengambil beberapa tindakan untuk menghindari dampak sanksi kepada Rusia. Volkswagen menangguhkan pengiriman mobil ke dealer di Rusia dan Volvo (Swedia) dan GM menangguhkan ekspor ke Negeri Beruang Merah.