Indonesia kembali menyelenggarakan pertemuan sektor kesehatan (health working group) G20. Salah satu pembicaraannya adalah memformalkan pembentukan dana persiapan pandemi.
Dana ini akan digunakan untuk mengakses obat-obatan yang dibutuhkan selama pandemi seperti vaksin dan alat tes diagnostik. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan cadangan dana ini akan berada di bawah Bank Dunia.
"Mudah-mudahan September nanti sudah bisa formal," kata Budi dalam konferensi pers Health Working Group kedua di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/6) sepeti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Kesehatan.
Saat ini dana yang telah terkumpul mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,4 triliun. Sedangkan Indonesia ikut menyumbang US$ 50 juta. Targetnya, akan ada dana yang terkumpul sebesar US$ 15 miliar sampai US$ 20 miliar.
Budi juga menyarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memegang kendali penggunaan dan distribusi dana tersebut. Ini lantaran WHO mengerti kondisi kesehatan secara global saat pandemi.
Indonesia juga mengusulkan untuk merangkul institusi dunia yang telah sukses medistribusikan vaksin. Beberapa yang berpengalaman antara lain COVAX, UNICEF, hingga Global Fund.