Presiden Joko Widodo telah menggelar reshffle kabinet pada Rabu (5/6) lalu. Salah satu yang terkena adalah Muhammad Lutfi yang digantikan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan.
Zulkifli merupakan Mendag keenam yang menjabat di era pemerintahan Jokowi. Pergantian ini sekaligus menjadikan kursi Mendag sebagai menteri yang paling sering dirombak oleh presiden.
Jumlah ini berada di atas posisi Menteri Sosial yang diisi oleh 5 menteri. Sedangkan di bawahnya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sebanyak empat orang menteri.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan pergantian ini memiliki muatan politis dan ekonomi. Pergantian ini dilakukan lantaran Jokowi ingin memperluas dukungan partai politik.
Meski demikian, aspek ekonomi juga menjadi hal yang penting dalam pergantian. Apalagi saat ini terjadi banyak permasalahan terutama pasokan dan harga minyak goreng.
"Berulang kali menyangkut berlarutnya harga pasar yang tidak turun secara musiman," kata Fithra kepada Katadata.co.id, Senin (20/5).
Fithra mengatakan Menteri Perdagangan memiliki fungsi moderasi seperti menjaga pasokan barang di dalam negeri hingga mencegah inflasi. Belum lagi Kemendag adalah kementerian yang harus bekerja secara teknis dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian.
"Tapi seringkali fungsi koordinasi gagal dilakukan di lapangan," ujarnya.
Belum lagi harga komoditas yang kerap menjadi faktor keberhasilan kinerja Mendag lantaran berpengaruh kepada konsumen. Di lain sisi, produsen bisa saja tertekan jika pemerintah memutuskan untuk impor demi menekan harga.
"Makanya (Kemendag) ini akan selalu menjadi sorotan," katanya.
Sedangkan Bank Indonesia memprediksi tekanan inflasi pada Juli dan Oktober akan terus meningkat. BI melaporkan bahwa Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada April untuk tiga bulan yang akan datang naik 4,54% ke 141,72. Sedangkan IEH untuk enam bulan yang akan datang tercatat sebesar 137,5 atau naik 5,94% dari bulan sebelumnya.
Adapun daftar Mendag yang menjabat selama era Jokowi adalah Rachmat Gobel (Oktober 2014-Agustus 2015), Thomas Lembong (Agustus 2015-Juli 2016), serta Enggartiasto Lukita (Juli 2016-Oktober 2019).
Lalu ada Agus Suparmanto (Oktober 2019-Desember 2020), Muhammad Lutfi (Desember 2020-Juni 2022), dan Zulkifli Hasan yang baru dilantik pekan lalu.
Sedangkan dari latar belakang, sebanyak tiga menteri berlatar politisi partai yakni Enggartiasto Lukita dari Nasdem, Agus Suparmanto dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Zulkifli Hasan dari PAN.