Tugaskan Puan Bangun Koalisi PDIP, Megawati Mulai Kerja di Balik Layar

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membakar ikan pada acara Festival Bakar Ikan Nusantara di Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
27/6/2022, 11.27 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, telah memberikan tugas baru untuk puterinya, Puan Maharani, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Bidang Politik dan Pemerintahan PDIP.

Puan diperintahkan untuk menemui berbagai ketua umum partai politik (parpol), untuk membangun komunikasi politik dalam rangka penjajakan kerja sama menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Melihat tugas baru ini, Pengamat Politik Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai Megawati sedang memberikan masa magang kepada Puan.

“Megawati mulai memagangkan Puan, untuk mengambil alih komunikasi politik ketum parpol,” kata Dedi pada Minggu (26/6).

Megawati yang mulai menempatkan diri di belakang Puan, menurut Dedi merupakan restu awal yang mengarah kepada kandidasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Melalui berbagai pertemuan dengan ketum parpol, PDIP telah membuka ruang untuk membangun koalisi, melalui peran Puan Maharani.

“Ini barangkali yang disebut Megawati agar kader jangan berspekulasi soal koalisi, karena dia ingin secara khusus pembahasan koalisi berada di keputusan Puan,” ujarnya. 

Menyangkut strategi penjajakan koalisi PDIP yang cenderung start belakangan, Dedi menilai karena adanya daya tawar yang cukup tinggi. Diketahui, saat ini PDIP memiliki 22,26% suara di parlemen, sehingga sudah memenuhi syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden yang sebesar 20%.

Kemudian dalam berbagai survei, partai ini juga sering menduduki peringkat pertama dalam hal elektabilitas. Seperti dalam survei terbaru oleh Charta Politika, PDIP meraih 24,1% elektabilitas dari responden.

“Bahkan jika parpol lain membentuk dua poros sekalipun, PDIP tetap masih sanggup mengimbangi dari sisi mesin parpol,” jelasnya.

Akan tetapi, peluang PDIP untuk memenangi kontestasi Pemilu 2024 tentu akan semakin besar jika berkoalisi dengan partai lain. Hal itu disebabkan poros lain yang kemungkinan akan memiliki tokoh yang lebih kuat dari sosok yang akan diusung PDIP.

Menurut Dedi, kemungkinan besar partai yang akan merapat dengan PDIP adalah Gerindra. Selain merupakan partai terbesar kedua di parlemen, Gerindra juga memiliki hubungan yang bersejarah dengan PDIP. Ditambah, kans Ketua Umum Gerinda, Prabowo Subianto, yang masih besar untuk melaju sebagai kontestan Pilpres 2024.

Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, memprediksi bahwa PDIP akan mengajak salah satu partai religius untuk merapat ke dalam barisan koalisi. Menurutnya, partai yang berpeluang untuk diajak berkoalisi adalah PKB, dengan basis pendukung dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Nanti lengkap capres dan cawapresnya bisa membawa slogan nasionalis religius,” ujar Hendri pada Minggu (26/6).

Meski saat ini internal PDIP cenderung mendukung Puan, Hendri memperkirakan bahwa Megawati akan mengumumkan capres yang akan diusungn pada masa injury time, atau mendekati masa penutupan pendaftaran capres.  

Sebelumnya, Puan telah memberitahu perihal tugas barunya dari Megawati untuk mengurusi penjajakan koalisi. Menurutnya, penjajakan akan dimulai segera, mengingat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP telah usai pada pekan lalu.

“Nanti saya juga ditugaskan ibu ketua umum sebagai Ketua DPR akan bersilaturahmi dengan semua ketua umum. dan kemarin kita baru saja selesai Rakernas. Ini kan masalah waktu saja,” kata Puan dalam acara Festival Bakar Ikan Nusantara oleh PDIP pada Sabtu (25/6).

Tak hanya perihal tugas baru, Puan juga menyatakan bahwa PDIP akan membangun kerja sama dengan berbagai partai politik. Meski telah memenuhi prasyarat presidential threshold, menurutnya PDIP tetap membutuhkan kerja sama dengan partai lain dalam hal membangun bangsa.

“Untuk membangun bangsa itu tidak mungkinlah kita sendiri sendiri. Jadi kerja sama itu akan menjadi sangat penting menuju 2024,” ungkapnya.

Sayangnya, Puan masih enggan memberi tahu partai mana yang terlebih dahulu akan diajak berkomunikasi dalam rangka penjajakan koalisi. Menurutnya, PDIP akan membangun komunikasi dengan seluruh partai politik.

“Semua partai kita akan jajaki. Semuanya saya temui nanti, in sya Allah,” tuturnya.

Reporter: Ashri Fadilla