RI Minta G20 Atasi Penggelapan dan Penghindaran Pajak Internasional

Youtube Sekretariat Presiden.
Juru Bicara Pemerintah untuk G20 Maudy Ayunda. Foto: Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden.
21/7/2022, 20.56 WIB

Indonesia akan mendorong G20 untuk meningkatkan transparansi pajak secara internasional. Hal ini penting untuk menyelesaikan masalah pajak yang saat ini kerap terjadi lintas negara.

Hal ini penting lantaran pajak menjadi salah satu motor pembangunan terutama saat pemulihan dari Covid-19. Oleh sebab itu RI meminta negara-negara lain mau menerapkan standar perpajakan yang sama.

"Penting untuk mengatasi penggelapan dan penghindaran pajak, transfer pricing, dan mendorong kebijakan pajak yang kondusif," kata Juru Bicara Pemerintah untuk G20 Maudy Ayunda dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/7).

Dalam kapasitasnya sebagai presidensi G20, RI juga telah merintis Asia Initiative untuk mendorong transparansi perpajakan di Asia. Inisiatif ini juga diikuti otoritas pajak 13 negara serta beberapa lembaga seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Namun Indonesia menyayangkan tak semua negara di Asia ikut dalam inisiatif ini. "Baru 11 yang berkomitmen dengan menandatangani Deklarasi Bali pada 14 Juli 2022 lalu," kata Maudy.

Padahal Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapatkan manfaat dari transparansi pajak. Salah satunya adanya potensi pajak penghasilan inbound senilai Rp 683 triliun dari dividen, bunga, hingga penjualan.

Halaman:

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.