Presiden Joko Widodo akan bertolak ke Cina pada Senin (25/7). Jokowi diagendakan berangkat pukul 13.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Beijing.
Kepala Negara dijadwalkan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Mantan Wali Kota Solo itu bakal menjadi presiden pertama yang diterima oleh Xi Jinping selama pandemi.
"Bapak Presiden akan bertemu dengan Perdana Menteri Li Keqiang dan Presiden Xi Jinping," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis pekan lalu (21/7).
Retno mengatakan, Jokowi akan membahas penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi, khususnya perdagangan dan investasi.
Sebagaimana diketahui, Cina merupakan mitra dagang Indonesia terbesar dengan nilai perdagangan mencapai US$ 110 miliar pada 2021. Sementara, investasi Cina menempati posisi terbesar ketiga degan nilai US$ 3,2 miliar pada 2021.
Kunjungan ke Negeri Panda itu menjadi bagian dari lawatan ke tiga negara di Asia Timur. Setelah mengunjungi Cina, Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke Tokyo, Jepang pada Rabu (27/7).
Di Tokyo, Kepala Negara akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan sejumlah perusahaan.
"Jepang merupakan mitra ekonomi penting, mitra ekonomi tradisional kita," ujar Retno. Ia mencatat, nilai perdagangan bilateral pada tahun lalu mencapai US$ 32 miliar. Sementara, nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai US$ 2,26 miliar pada 2021.
Usai mengunjungi Jepang, Jokowi akan terbang ke Korea Selatan untuk menemui Presiden Yoon Suk Yeol dan kalangan bisnis pada Kamis (28/7).
Retno menyebutkan, Korea Selatan juga menjadi mitra penting Indonesia. Pada 2021, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 18,41 miliar. Sementara, investasi Negeri Ginseng di Indonesia pada tahun lalu sebesar US$ 1,64 miliar.
Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Jokowi dan pemimpin ketiga negara akan membahas perkembangan isu kawasan dan isu internasional, salah satunya persiapan Konferensi Tingkat Tinggi G20.