Bamsoet Puji Kenegarawanan Jokowi dalam Misi Damai ke Ukraina & Rusia

Youtube/MPR RI
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti kondisi global yang tidak menentu di tengah upaya pemulihan usai pandemi Covid-19.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Agustiyanti
16/8/2022, 11.24 WIB

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengapresiasi kunjungan perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia pada Juni dan Juli lalu. Ia menyebut langkah Jokowi tersebut menunjukkkan kenegarawanannya dengan melaksanakan salah satu tujuan pembentukan Indonesia, yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia.

“Misi perdamaian presiden dengan mengunjungi Ukraina dan Rusia beberapa waktu yang lalu patut kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya,” ujar Bambang dalam dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden, Selasa (16/8).

Ia juga menyoroti kondisi global yang tidak menentu di tengah upaya pemulihan usai pandemi Covid-19. Beberapa di antaranya ialah konflik Rusia-Ukraina, perang dagang dan teknologi AS-China, ketegangangan baru di Selat Taiwan, hingga disrupsi rantai pasok yang mempengaruhi fluktuasi harga pangan dan energi.

Mengutip data dari Badan Pengungsi PBB, UNHCR, Bamsoet menyebutkan sudah ada lima juta warga negara Ukraina yang meninggalkan negaranya. Jumlah ini dihitung kurang dari dua bulan sejak pasukan Rusia memulai perang di Ukraina. Dengan keadaan tersebut, warga Ukraina menjadi kelompok pengungsi kedua terbesar di dunia setelah pengungsi Suriah yang jumlahnya mencapai 6,8 juta jiwa. 

Dampak lain dari perang ini adalah sekitar 7,1 juta warga Ukraina yang kehilangan tempat tinggal di negara sendiri. Angka ini adalah jumlah populasi terbesar di dunia yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang berkecamuk. 

“Perang di Ukraina telah memicu krisis pengungsi dan krisis kemanusiaan yang tumbuh paling cepat,” kata Bambang. 

Presiden Cina Xi Jinping sebelumnya juga memuji upaya Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki situasi konflik yang terjadi di Rusia dan Ukraina melalui kunjungannya ke Kyiv dan Moskow. Pujian Xi disampaikan dalam pertemuan antara kedua pimpinan negara di Beijing, Cina. 

“Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Selasa (26/7).

Jokowi melakukan lawatan ke Ukraina dan Rusia usai menghadiri undangan pertemuan negara kelompok G7 pada akhir bulan lalu. Ia merupakan pemimpin negara Asia pertama yang datang ke wilayah Ukraina sejak perang sambil memboyong para menteri dan sang istri. 

Di akhir kunjungannya ke Ukraina dan Rusia, Jokowi menawarkan diri kepada Presiden Vladimir Putin dan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menjadi jembatan perdamaian antara dua negara yang berkonflik tersebut. Ia juga sempat meminta Putin untuk membuka jalur ekspor gandum Ukraina. 

Reporter: Amelia Yesidora