Kasus Masih Tinggi, Menkes Ramal Varian Baru Covid-19 Segera Muncul

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) memberi pemaparan saat konferensi pers terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Jakarta, Selasa (16/8).
23/8/2022, 18.42 WIB

Hasil serosurvei pada Juli 2022 menunjukkan antibodi Covid-19 pada masyarakat mencapai 98,5%. Tingkat antibodi yang dimiliki berkisar lebih dari 2.000 U/mL.

Makanya kasus konfirmasi harian corona di Tanah Air lebih rendah dibandingkan negara lain. Untuk itu, pemerintah akan mendorong vaksinasi corona pada akhir tahun ini. Pemberian vaksin akan difokuskan untuk kelompok dengan imunitas rendah.

Guna mendukung vaksinasi, pemerintah akan melakukan sero survei pada November mendatang. Ini dilakukan untuk mengetahui daerah yang mengalami penurunan imunitas. "Orang-orang mana yang berisiko tinggi, nanti itu yang akan kami vaksinasi," katanya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa melaporkan masih ada potensi kemunculan varian baru yang lebih kuat dari subvarian Omicron yang dominan saat ini. Jika varian itu mampu menghindari kekebalan sebelumnya, skenario terburuk akan terjadi.

"Semua skenario (dengan varian baru) menunjukkan potensi gelombang besar di masa depan," kata laporan WHO Eropa. Bahkan, kondisi pandemi bisa sama atau lebih buruk dari gelombang penularan 2020/2021.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika