Masih Misteri Pemberi Perintah Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022).
Penulis: Yuliawati
4/10/2022, 20.23 WIB

Menurutnya, kunjungan itu juga menjadi bentuk perhatian Jokowi kepada korban.

Berdasarkan data pemerintah pusat, jumlah korban meninggal mencapai 125 orang. Bantuan akan diserahkan di Jawa Timur. "Mungkin di Malang, di Surabaya," ujar dia.

Tragedi di Kanjuruhan bermula dari pertandingan Liga 1 antara tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kesebelasan tamu.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dengan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter menggunakan kekerasan dan tembakan gas air mata. Situasi tersebut menimbulkan kepanikan dan mengakibatkan kekacauan. Mayoritas korban mengalami luka akibat terinjak dan kekurangan oksigen.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Minggu (2/10).

Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, total korban yang meninggal dan terluka akibat tragedi Kanjuruhan mencapai 448 orang.

Rinciannya, 125 orang meninggal dunia, 302 orang mengalami luka ringan, dan 21 orang menderita luka berat. Tragedi ini juga menimpa anak-anak di mana ada 17 anak meninggal dan 7 anak mengalami luka-luka.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Antara