Jokowi Minta Anggota Polri Setop Gaya Hidup Mewah: Masanya Sudah Usai

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebelum menyampaikan pengarahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Penulis: Lavinda
15/10/2022, 11.42 WIB

Jokowi juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi menyebabkan interaksi sosial berubah total menjadi lebih terbuka. Saat ini, tak hanya media konvensional seperti penyiaran televisi, media cetak, dan media online saja yang bisa mengabarkan berita tertentu, tetapi masyarakat juga bisa menyebarkan informasi apapun melalui akun pribadinya di media sosial.

untuk itu, aparat kepolisian perlu menjaga perilakunya dalam beraktivitas setiap saat. "Saya terlalu banyak mendapat laporan. Jadi saya ingatkan lagi soal gaya hidup, urusan kecil dan remeh temeh bisa mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap Polri."

Terkait kepercayaan masyarakat, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan, poin kepercayaan masyarakat terhadap Polri sempat melonjak drastis, bahkan lebih tinggi dibanding instansi lain. Hal ini terjadi di tengah pandemi Covid-19, terutama saat Polri bekerja keras membantu proses distribusi vaksin Covid 19.

Namun, level kepercayaan masyarakat tiba-tiba merosot drastis sejak persoalan hukum Ferdy Sambo beredar beberapa waktu lalu.

"Polri telah bekerja keras saat Covid 19, hasilnya juga sangat signifikan. Begitu ada peristiwa FS, runyam semuanya, jatuh ke angka paling rendah," katanya. 

Pada Agustus 2022, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri anjlok di level 54%, dari sebelumnya mencapai 80,2%. Untuk itu, lanjut Jokowi, seluruh jajaran kepolisian harus bekerja keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat di tengah situasi ekonomi dan sosial yang juga tidak mendukung saat ini.

Halaman: