BEI Sebut Dana Asing Tembus Rp72 T, Ini Daftar Saham yang Diborong

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
16/10/2022, 12.05 WIB

Bursa Efek Indonesia mencatat sepanjang 2022 jumlah dana asing yang masuk mencapai Rp72 triliun. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah pasar modal Tanah Air. 

“Kami berharap angka Rp72 T ini bisa sustain. Bisa  sampai akhir tahun dan kalau memungkinkan bisa lebih meningkat,” ujar Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan seperti dikutip Minggu (16/10) 

Menurut Verdi, besarnya jumlah dana asing yang masuk ke pasar modal merupakan bentuk kepercayaan investor asing pada pasar Indonesia. Meski begitu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo capaian ini harus pula memberikan dampak luas pada masyarakat. 

Besarnya aliran dana asing yang masuk ke Bursa, menurut Verdi juga dibarengi dengan peningkatan jumlah investor ritel di pasar modal. Saat ini jumlah total jumlah investor di pasar modal mencapai 9,8 juta. Dari jumlah itu sebanyak 4,2 juta merupakan investor saham. Angka ini naik signifikan dibanding jumlah investor saham pada 2019 yang hanya 1,1 juta investor. 

Direktur Eksekutif JP Morgan Securities Indonesia, Henry Wibowo mengatakan pasar Indonesia merupakan salah satu market terbaik di Asia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan outperform sekitar 30 persen dibandingkan dengan pasar Asia dan emerging market lain yang justru mengalami penurunan. 

Menurut Henry salah satu pendongkrak pasar modal Tanah Air adalah kenaikan harga batu bara dunia. Selain itu kemampuan pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid dan cepatnya pertumbuhan ekonomi pasca covid. 

“Indonesia sekarang menjadi key overweight emerging market  bagi investor asing. Ini merupakan indikator bagus,” ujar Henry. 

Berdasarkan data BEI, saham-saham emiten perbankan merupakan yang paling banyak diborong asing. Pada urutan pertama ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan total net buy Rp9,7 triliun. Selanjutnya ada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 8,8 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan Rp6,8 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan RP5,9 triliun, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan 5,1 triliun. 

Saham lain yang turut dikoleksi asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), saham PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Deretan saham ini dikoleksi dengan nilai masing-masing di bawah Rp 5 triliun. 

Adapun saham yang banyak dilepas asing sepanjang 2022 adalah PT Bukalapak Indonesia Tbk (BUKA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Adapun total net sell asing year to date adalah Rp62,6 triliun.