Daftar Produsen Fomepizole, Obat Impor untuk Atasi Gagal Ginjal Akut
Pemerintah mengimpor obat Fomepizole untuk mengatasi gangguan ginjal akut dari empat negara, yakni Singapura, Australia, Amerika dan Jepang. Meski diimpor dari empat negara, obat tersebut diproduksi tiga perusahaan berbeda.
Tiga produsen Fomepizole tersebut yakni Zydus Pharmaceuticals asal Amerika, AFT Pharmaceuticals (Australia) dan Takeda Pharmaceutical (Jepang).
Obat yang bernama Fomepizol itu untuk mengobati keracunan etilen glikol. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pemilihan Fomepizol karena tingkat efikasinya yang tinggi dibandingkan obat lainnya. Para ahli farmakologi di dalam negeri yang merekomendasikan.
Kemenkes saat ini telah mengantongi 36 vial Fomepizole, terdiri dari 20 vial buatan Zydus Pharmaceutical yang diimpor pemerintah dari Singapura. Sisanya sebanyak 16 vial vial buatan AFT Pharmaceuticals merupakan donasi dari pemerintah Australia. Saat ini pemerintah sedang dalam proses pembelian 200 vial dari Jepang dan Amerika Serikat.
Fomepizole yang digunakan sebagai penawar gangguan ginjal akut, efektivitasnya mencapai 90%. Syahril mengatakan Fomepizole juga menjadi obat yang telah dirujuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Hanya Fomepizole obat yang siap dipakai dibandingkan obat lainnya," kata juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, Selasa (25/10).
Setiap pasien akan mendapatkan lima dosis Fomepizole. Sehingga, total dosis yang dibutuhkan untuk menyembuhkan semua pasien gangguan ginjal akut hingga 24 Oktober 2022 mencapai 330 dosis.
Fomepizol telah disuntikkan pada 11 pasien di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pemberian obat penawar tersebut akan diberhentikan saat pasien menunjukkan kondisi perbaikan. "Di RSCM, sudah disuntikkan tiga dosis, ada yang empat kali dan memberikan perbaikan kondisi. Fomepizol tidak akan digunakan terus menerus," ujar dia.
Sebanyak 10 dari 11 pasien mengalami perbaikan secara klinis. Selain itu, RSCM tidak mencatatkan penambahan kematian akibat gangguan ginjal akut sampai saat ini.
Kadar etilen glikol dalam 10 pasien yang disuntikkan Fomepizol sudah tidak terdeteksi. Dengan demikian, kesepuluh pasien tersebut kini telah dapat mengeluarkan air seni.
"Kandungan Etilen Glikol memang tidak boleh ada di dalam obat, tapi itu cemaran dari campuran pelarut-pelarut yang ada di dalam obat. Ini yang menjadikan intoksikasi pada ginjal anak-anak tersebut," kata Syahril.