Pasien Gagal Ginjal Akut Capai 325 Orang, 178 Meninggal Dunia

123rf.com
Ilustrasi anak sakit di rumah sakit
2/11/2022, 12.29 WIB

Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 325 kasus gagal ginjal akut di Indonesia per 1 November 2022. Sebanyak 54% atau 178 orang pasien tersebut meninggal dunia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kasus ginjal akut tertinggi ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sulawesi Selatan.

"Jumlah pasien meninggal ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya sebessar hampir 60%,"ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11).

Dia mengatakan, pertumbuhan kasus ginjal akut turun drastis setelah pemerintah menghentikan peredaran obat sirup. "Yang tadinya sampai 6-7 per kasus per hari, bahkan puncaknya 10 kasus per hari, itu jumlah kasusnya," kata Budi.

Sementara jumlah kasus kematin menurun sejak pemberian Fomepizole. Awalnya Fomepizole disuntikkan kepada 11 orang pasien di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sebanyak 10 dari 11 pasien mengalami perbaikan secara klinis. Di tubuh ke-10 pasien tersebut tidak ada lagi kandungan etilen glikol yang terdeteksi. Setiap pasien membutuhkan lima dosis Fomepizole. 

Karena hasilnya positif, obat tersebut kemudian diberikan ke rumah sakit lainnya. Hingga 1 November 2022, jumlah obat yang disalurkan mencapai 146 vial kepada 17 rumah sakit.

Sebelumnya, Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan bahwa obat ini telah dirujuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, hanya Fomepizole obat yang siap dipakai dibandingkan obat lainnya. Kemenkes pun mencatut efektivitas obat ini bisa mencapai 90%.

“Obat ini gratis, tidak berbayar kepada pasien,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Selasa, 25 Oktober 2022. 

Kendati demikian, obat ini memiliki beberapa efek samping ringan seperti rasa logam di mulut, mual, pusing di sakit kepala, hingga mengantuk.