Kementerian Perhubungan menyepakati usulan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar moda Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta disambungkan hingga Stasiun Manggarai. Ini karena Manggarai akan dijadikan stasiun pusat perkeretaapian ibu kota.
Hal tersebut juga menjadi kesepakatan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo hari ini. Heru mengusulkan LRT Jakarta disambungkan dari Stasiun Velodrom Rawamangun ke Manggarai. Ia juga akan menambahkan rute lama kereta ringan tersebut hingga Stasiun Halim.
"Saya setuju sekali karena (kereta) jarak jauh, dekat, termasuk kereta bandara semua lewat Manggarai," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/11) dikutip dari Antara.
Budi berharap dengan perpanjangan rute LRT, maka jumlah penumpang kereta bandara akan meningkat. Ia menargetkan penyambungan rute ini akan dilakukan dalam waktu dekat.
Sebelumnya Heru mengatakan belum bisa memastikan kelanjutan proyek karena prioritas anggaran DKI. Makanya Kepala Sekretariat Presiden itu akan secara khusus membahas kelanjutan proyek LRT.
"Kami akan lihat apakah bisa dilanjutkan, bisa juga dilanjutkan gubernur periode berikutnya," kata Heru pada Jumat (28/11).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyepakati usulan yang disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar moda lintas raya terpadu (LRT) DKI terhubung ke Stasiun Manggarai.
Salah satu yang akan dibahas juga adalah proyek LRT DKI Fase 2A yang menghubungkan Kelapa Gading hingga Jakarta International Stadium (JIS). Namun anggaran pembangunannya belum tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023.
Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta merupakan proyek yang dimulai pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan rampung saat pemerintahan Anies Baswedan.
Proyek senilai Rp 5,2 triliun ini menghubungkan Pegangsaan Dua di Jakarta Utara dengan Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur. Pekerjaan proyek yang awalnya dibangun untuk keperluan Asian Games ini molor hingga Juni 2019.