Pemerintah berencana untuk menggenjot angka vaksinasi booster Covid-19 dalam waktu dekat. Hal tersebut merupakan respon dari peningkatan kasus Covid-19 selama 2 minggu terakhir akibat varian Omicron XBB dan XBB.1.
Keputusan menggenjot vaksinasi booster merupakan hasil rapat antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hari ini.
"Kami mempunyai keyakinan bahwa vaksinasi ini bisa memberikan kekebalan dan perlindungan kepada masyarakat," kata Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/11).
Kementerian Kesehatan mendata penambahan kasus harian Covid-19 per 3 November 2022 mencapai 4.951 orang. Angka tersebut naik 128,78% dari capaian per 18 Oktober 2022 sebanyak 2.184 orang.
Selain itu, angka kematian harian karena Covid-19 naik dari 18 orang per 18 Oktober 2022 menjadi 42 orang per 3 November 2022. " Kami akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster ini," kata Syahril.
Hingga 3 November 2022. Kemenkes mendata total masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi pertama mencapai 87,17% dari total populasi, sementara itu vaksinasi kedua mencapai 73,01%. Dengan demikian, total populasi yang telah menerima vaksinasi lengkap telah melebihi 63% dari total populasi.
Kelompok masyarakat dengan vaksinasi pertama lebih dari 100% adalah tenaga kesehatan dan petugas publik. Adapun, target imunisasi yang ditargetkan pemerintah adalah 70% dari total populasi agar mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sementara itu, masyarakat yang telah melakukan vaksinasi ketiga atau booster baru mencapai 27,62% dari populasi. Syahril mengatakan target vaksinasi booster yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 50% dari total populasi.
"Harapannya kepada masyarakat, vaksinasi booster mencapai di atas 50% dari populasi," kata Syahril.
Salah satu vaksin yang tersedia dan mendapatkan izin darurat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Inavac buatan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Perusahaan tersebut menargetkan dapat memproduksi 5 juta dosis Inavac hingga akhir 2022.
"5 juta dosis ini hasil diskusi dengan Kementerian Kesehatan dan sudah dianggarkan. Jadi, kami juga akan berkomitmen untuk memenuhi itu," kata Direktur Utama Biotis, FX Sudirman di Kantor BPOM, Jumat (4/11).