Daftar 4 Perusahaan Tersangka Obat Sirop Beracun, Termasuk Yarindo

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Petugas melakukan sidak obat sirop di sebuah apotek di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022).
17/11/2022, 18.51 WIB

Sebanyak empat perusahaan menjadi tersangka dalam kasus dugaan obat sirop tercemar zat kimia berbahaya. Tiga merupakan perusahaan farmasi, sedangkan satu adalah pemasok bahan kimia.

Tiga perusahaan farmasi yang menjadi tersangka adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma. Sedangkan penyalur bahan kimia yang berstatus tersangka yakni CV Samudera Chemical.

Status tersangka Yarindo dan Universal diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  "Hasil pengawasan terhadap produk dan bahan baku mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol, produsen telah melanggar," kata Penny dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/11) dikutip dari Antara.

Penny mengatakan dua perusahaan terbukti melanggar aturan batas cemaran etilen glikol dan dietilen glikol maksimal 0,1%. BPOM juga sudah mencabut sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari perusahaan farmasi yang bermasalah secara hukum.

Sedangkan status tersangka Adi Farma dan Samudera Chemical ditetapkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim). "Yang ditetapkan tersangka itu korporasi," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol. Dedi Prasetyo pada Kamis (17/11).

Dari penyidikan, Afi Farma diduga mendapatkan bahan baku tambahan dari CV Samudera Chemical. Polisi bersama BPOM lalu menemukan 42 drum propilen glikol mengandung etilen glikol yang melebihi ambang batas.

"PT A (Afi Farma) hanya menyalin data yang diberikan pemasok tanpa dilakukan pengujian untuk memastikan bahan tersebut dapat digunakan untuk produksi," kata Dedi.

Polisi juga telah memeriksa 41 orang yang terdiri dari 31 saksi dan 10 ahli. Hasil uji laboratorium dan 42 drum tersebut juga telah diambil sebagai barang bukti.

"Barang bukti yang diamankan sejumlah obat produksi PT A, dokumen pesanan dan pengiriman pesanan, hasil uji laboratorium PT A dan 42 drum yang diduga mengandung etilen glikol dan dietilen glikol," kata Dedi.

Reporter: Antara