Bisa Timbulkan Tsunami, Kenali Lempeng Megathrust yang Ancam Indonesia

Freepik
Ilustrasi, gempa bumi.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
15/12/2022, 09.28 WIB

3. Merenggut Korban Jiwa

Dampak terakhir yang bisa disebabkan oleh gempa megathrust ialah merenggut korban jiwa cukup banyak. Mengingat skala gempa ini cukup besar dan tinggi sehingga bisa menimbulkan banyak korban jiwa.

Fenomena Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi

Fenomena gempa megathrust yang pernah terjadi di berbagai belahan wilayah yaitu sebagai berikut:

1. Tsunami Aceh 2004

Gempa yang terjadi di Aceh merupakan tsunami dan gempa Megathrust yang pernah dialami oleh Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami dan gempa Aceh masuk ke Megathrust karena berada di dalam zona subduksi Selat Sunda dengan rentang 9,1 SR – 9,3 SR.

Gempa megathrust di Aceh cukup banyak merenggut korban jiwa, tercatat sekitar 230.000-280.000 korban jiwa yang meninggal akibat gempa Aceh. Ratusan ribu korban mengalami luka parah dan ringan. Dalam waktu 1 hari, provinsi Aceh rata dengan tanah.

2. Gempa dan Tsunami Tohoku, Jepang 2011

Selain Indonesia, Jepang juga pernah mengalami gempa Megathrust yang besar dan dahsyat dengan skala besar 8,4 SR dan berkembang jadi 9,0 SR. Gempa besar ini disertai dengan tsunami setinggi 10 meter.

Fenomena gempa megathrust Jepang merenggut banyak korban jiwa. Menurut catatan Japanese Police Agency, sekitar 15.269 orang tewas, 5.636 mengalami luka parah dan ringan serta sekitar 8.526 orang dilaporkan hilang di beberapa daerah.

3. Gempa Chile 2012

Fenomena akibat aktivitas lempeng megathrust selanjutnya ialah gempa di Chile pada tahun 2012. Gempa megathrust di Chile terjadi satu tahun setelah gempa Jepang. Adapun kekuatan gempa Chile yaitu 8,2 SR hingga 8,8 SR.

Gempa megathrust di Chile merenggut sedikit korban dan menimbulkan beberapa kerusakan. Ini karena pemerintah Chile menerapkan struktur dan taraf bangunan sehingga rumah dan bangunan yang dibangun tetap kokoh.

Informasi seputar lempeng megathrust penting diketahui dan diwaspadai mengingat posisi Selat Sunda Indonesia yang juga berpotensi menimbulkan gempa besar dan tsunami. Beragam upaya mitigasi bencana juga perlu dilakukan.

Halaman: