Ahli Forensik Ungkap 7 Luka Tembak di Jasad Brigadir J, Satu di Kepala

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Para terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kanan) dan istri Putri Candrawathi bersiap menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Penulis: Ade Rosman
19/12/2022, 13.13 WIB

Ahli Forensik dan Medikolegal dari RS Bhayangkara Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Farah Primadani Karouw mengatakan ditemukan tujuh luka tembak masuk di jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Pernyataan itu disampaikan Farah saat menjadi saksi ahli dalam sidang pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12). 

"Yang saya temukan pada pemeriksaan, kami temukan tujuh buah luka tembak masuk. Serta enam buah luka tembak keluar," kata Farah. 

Ia menjabarkan, sejumlah luka tembak masuk tersebut terdapat di kepala bagian belakang sisi kiri, bibir bawah sisi kiri, dan puncak bahu kanan. Luka tembak juga ada di dada sisi kanan, pergelangan tangan kiri sisi belakang, serta di kelopak bawah mata kanan, dan di jari manis tangan kiri sisi dalam.

Selain itu, Farah mengatakan saat pemeriksaan autopsi, ditemukan satu buah proyektil yang bersarang di rongga dada Yosua.

"Dada sisi kanan," kata Farah.

Berdasarkan keterangan Farah, dari tujuh luka tersebut, dua di antaranya bersifat fatal atau dapat mengakibatkan kematian. Luka fatal itu terdapat di dada sisi kanan dan kepala belakang sisi kiri.

"Perkiraan waktu kematian, kami perkirakan berdasarkan ilmu tanatologi jadi berdasarkan keilmuan, kami menemukan korban meninggal dua sampai enam jam sebelum dilakukan pemeriksaan," kata Farah.

Adapun, waktu datangnya jenazah, kata Farah, diantar menggunakan ambulans sekitar pukul 20.00 WIB lewat. Lebih jauh, ia menjelaskan secara lebih rinci mengenai luka-luka tersebut. 

Farah mengatakan, berdasarkan keilmuan saluran luka atau lintasan anak peluru dari kepala bagian belakang menembus rongga kepala. Anak peluru itu kemudian mengenai tulang tengkorak, lanjut ke otak, lalu keluar pada atap tulang tengkorak dan keluar di daerah hidung.

"Kemudian untuk luka tembak di bibir bagian bawah sisi kiri itu salurannya kami periksa mengenai bibir bawah sisi kiri, masuk mengenai rahang bawah sisi kanan, kemudian mematahkan tulang rahang di leher sisi kanan," kata Farah.

Selanjutnya, luka di puncak bahu kanan, berdasarkan penelusuran, lintasan anak pelurunya pada lengan atas kanan sisi luar.

Luka tembak masuk pada sisi kanan mengenai iga ketiga-keempat kanan depan. Kemudian peluru menembus dada, kemudian merobek organ paru kemudian bersarang pada iga kedelapan kanan belakang.

Sedangkan luka pada pergelangan tangan kiri sisi belakang, menurut hasil penelusuran keluar di bagian depannya. Untuk luka tembak masuk pada kelopak bawah mata kanan sisi luar, keluar di bagian dalam dari kelopak bawah mata kanan.

Lalu, untuk luka tembak masuk pada jari manis tangan kiri, masuk dari sisi dalam. Peluru kemudian keluar dari sisi luar. 

Reporter: Ade Rosman