Rusia Gempur Ukraina Jelang Natal, 10 Orang Tewas

ANTARA FOTO/REUTERS/Vitaly Nevar/wsj
Ilustrasi.
Penulis: Agustiyanti
25/12/2022, 11.38 WIB

Serangan Rusia di kota Kherson, Ukraina menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 58 orang pada Sabtu (24/12). Pihak Ukraina mengutuk serangan ini sebagai pembunuhan semberono demi memenuhi kesenangan Rusia. 

Seorang pejabat pro-Moskow menanggapi dengan mengatakan pasukan Ukraina telah melancarkan serangan dalam upaya untuk menyalahkan militer Rusia.

Presiden Volodymyr Zelenskiy menerbitkan foto-foto yang menunjukkan jalan-jalan dipenuhi dengan mobil yang terbakar, jendela yang pecah dan tubuh manusia. Zelenskiy baru saja melakukan perjalanan ke Amerika Serikat mencari senjata untuk melawan invasi Rusia selama 10 bulan, 

"Jejaring sosial kemungkinan besar akan menandai foto-foto ini sebagai 'konten sensitif'. Tapi ini bukan konten sensitif,  ini adalah kehidupan nyata Ukrain," ujarnya, seperti dikuitip dari Reuters (24/12).

Rusia menguasai sebagian besar, tetapi tidak semua wilayah Kherson. Gubernur setempat Yaroslav Yanushevych yang ditunjuk oleh Kyiv mengatakan kepada televisi nasional bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 10 orang.

Gubernur wilayah yang ditempatkan Rusia mengatakan, Kyiv telah memerintahkan pasukan untuk menyerang kota. "Ini adalah provokasi menjijikkan dengan tujuan jelas menyalahkan angkatan bersenjata Rusia,"ujarnya  di Telegram

Wakil ketua dewan regional Yuriy Sobolevskyi mengatakan sebuah rudal mendarat di sebelah supermarket dekat Lapangan Kebebasan kota. Ada warga sipil di sana, yang masing-masing menjalani kehidupan dan bisnis sendiri. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan dari Kherson secara independen.

 Ukraina merebut kembali kota itu, satu-satunya ibu kota regional yang dimiliki Rusia sejak invasi 24 Februari pada November 2022. Sejak itu, Kyiv mengatakan pasukan Rusia telah menembaki kota itu dari seberang sungai Dnipro yang luas

Ukraina menyebut serangan itu berasal dari peluncur roket ganda Grad. Rusia juga menghantam jaringan listrik Ukraina tanpa henti sejak Oktober yang telah menyebabkan jutaan orang tanpa panas atau air.

Kyiv masih belum pulih dari gelombang serangan rudal Senin (19/12), yang mematikan separuh pasokan listrik kota hingga hari berikutnya.