Top News: Kode Suap Wali Kota Bandung, Prajurit TNI Gugur di Papua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, dalam operasi tangkap tangan di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (14/4) malam.
Setelah menjalani pemeriksaan selama 1 x 24 jam, KPK memutuskan untuk meningkatkan status hukum Yana menjadi tersangka. Bersama Yana, KPK juga menetapkan lima orang lainnya menjadi tersangka kasus korupsi.
Yana diduga menerima suap terkait pengadaan CCTV dan internet service provider untuk layanan digital "Bandung Smart City" di Kota Bandung untuk tahun anggaran 2022-2023.
Berita OTT terhadap wali kota Bandung menjadi artikel terpopuler atau top news Katadata.co.id pada akhir pekan ini. Simak juga top news lainnya seperti prajurit TNI yang gugur di Papua, dan klarifikasi Kapal Api mengenai pesangon.
Berikut top news Katadata.co.id:
1. 'Everybody Happy' dan 'Nganter Musang King' dalam Suap Yana Mulyana
Komplotan Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang terkena operasi tangkap tangan dan ditetapkan tersangka oleh KPK menggunakan kode 'everybody happy' dan 'nganter musang king' untuk melancarkan suap. Kedua kode itu disampaikan terkait dengan pemberian sejumlah uang untuk memuluskan pengadaan CCTV dan internet service provider untuk layanan digital "Bandung Smart City" di Pemerintah Kota Bandung tahun anggaran 2022-2023.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan kode 'everybody happy' disampaikan oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung Khairul Rijal kepada sekretaris pribadi Yana bernama Rizal Hilman usai menerima uang dari PT Citra Jelajah Informasi (CIFO).
Khairul menyerahkan uang itu kepada Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bandung Dadang Darmawan. Kemudian Yana menerima uang itu melalui Rizal. "Setelah DD dan YM menerima uang, KR menginformasikan kepada RH dengan mengatakan 'everybody happy'," kata Ghufron, Ahad (16/4) dini hari.
2. KPK Tetapkan Yana Mulyana Tersangka, Kronologi hingga LV yang Disita
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan penangkapan Yana dan delapan orang lainnya sebagai tindak lanjut dari masyarakat mengenai dugaan suap kepada penyelenggara negara.
Ghufron menjelaskan rangkaian kasus berawal pada Agustus 2022. Saat itu, Manager PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Andreas Guntoro dan Direktur PT SMA Benny menemui Yana di Pendopo Wali Kota Bandung.
Pertemuan itu diketahui oleh CEO PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi dan difasilitasi oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung Khairul Rijal. Keduanya menyampaikan maksud agar dapat mengerjakan proyek pengadaan CCTV di Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.
3. Wali Kota Bandung Ditangkap KPK, Ridwan Kamil Kumpulkan Pejabat Pemkot
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi Balai Kota Bandung setelah mendengar kabar Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan atau KPK.
Dia memerintahkan Sekda Kota Bandung untuk tetap melayani publik, khususnya jelang mudik dan lebaran.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sangat sedih mengenai kabar tersebut. Terlebih dirinya merupakan mantan Walikota Bandung.
"Sebagai gubernur, saya sangat prihatin. Sebagai mantan Wali Kota Bandung, saya sangat sedih, susah diceritain perasaannya saat ini," kata Ridwan Kamil seusai menghadiri acara Grebek Pasar Kosambi bersama Kementerian Perdagangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Sabtu (15/4).
4. Cari Pilot Susi Air, Prajurit TNI Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer atau Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Kav. Herman Taryaman, mengakui seorang prajurit Yonif 321/GT gugur saat sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Menurut Herman prajurit yang gugur bernama Pratu Miftahul Arifin.
"Korban setelah tertembak terjatuh ke jurang, " jelas Herman Taryaman seperti dikutip Antara, Minggu (16/4).
Pratu Miftahul gugur pada Sabtu pagi (15/4) saat korban bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi. Mereka mencari Pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).
5. Kapal Api Klarifikasi Pesangon tak Dibayar, Ini Profil Agel Langgeng
Sepekan terakhir media sosial diramaikan aksi sejumlah karyawan PT Agel Langgeng yang berdemonstrasi di depan rumah Soedomo Mergonoto, CEO PT Kapal Api Global.
Para karyawan menuntut pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan pesangon pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 273 pekerja di PT Agel Langgeng.
Dalam konferensi pers yang digelar di DPP Apindo Jawa Timur, Surabaya, pada Rabu (12/4), Direktur PT Agel Langgeng, Edi, mengatakan PHK dilakukan karena penutupan pabrik di Kabupaten Pasuruan sejak 10 Januari 2023 akibat kerugian yang terus-menerus dialami selama empat tahun terakhir. Penutupan itu merupakan bentuk efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Menurut Edi, dari 273 karyawan yang terkena PHK, 123 pekerja di antaranya telah bersedia menerima hak pesangon sesuai dengan Perppu Cipta Kerja yang berlaku saat ini. Namun, sebanyak 150 karyawan lainnya menolak jumlah pesangon yang diberikan.