BPS: Pencabutan PPKM Signifikan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Gedung bertingkat terlihat dari kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Jumat (5/5/2023). BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2023 mencapai 5,03 persen secara tahunan (yoy) yaitu mengalami kontraksi 0,92 persen dibandingkan pada kuartal IV tahun 2022.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
5/5/2023, 12.29 WIB

"Kegiatan berskala internasional hiburan, olahraga, dan pemerintahan berkontribusi terhadap PDB melalui beberapa lapangan usaha, di antaranya akan meningkatkan pendapatan dari lapangan usaha transportasi, event organizer, agen perjalanan, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa hiburan/rekreasi dan sejenisnya," kata Edy.

Selain itu, momentum ramadan yang jatuh pada pekan terakhir kuartal pertama juga sedikit memberi efek ke perekonomian. Awal ramadan yang jatuh pada pekan terakhir Maret diperkirakan mendorong peningkatan permintaan rumah tangga terhadap makanan dan minuman. Meski demikian, dampak ekonomi Ramadan dan lebaran sebagian besar akan terlihat pada data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.

Adapun BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten tumbuh di atas 5% secara tahunan selama enam kuartal beruntun. Pertumbuhan 5,03% pada kuartal pertama tahun ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 5,01%.

Perekonomian awal tahun ini turun 0,92% jika dibandingkan kuartal empat tahun lalu. Namun Edy menyebut secara historis, perekonomian memang selalu menurun pada kuartal pertama. Penurunan pada tahun ini tidak sedalam awal tahun lalu yang kontraksi 0,94%.

Secara tahunan, semua lapangan usaha berhasil tumbuh positif sekalipun pertanian, konstruksi dan real estate terpantau hanya tumbuh kurang dari setengah persen. Tiga lapangan usaha yakni industri pengolahan, perdagangan dan pertambangan berhasil tumbuh di atas 4%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said