Top News: BSI Mobile Diduga Kena Ransomware, IHSG Diprediksi Menguat

BSI
Pelanggan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mengunjungi mesin ATM.
10/5/2023, 06.05 WIB

Sarana mobile banking dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengalami gangguan, sehingga pelanggan tak dapat mengaksesnya. Banyak pelanggan mengungkapkan keluhan mereka melalui media sosial.

Keluhan tak hanya menyangkut kehilangan akses, tetapi juga menyasar kepada alasan aplikasi tersebut tak dapat beroperasi.

Isu mengenai gangguan mobile banking BSI menjadi berita terpopuler atau top news Katadata.co.id pada Selasa (9/5). Selain itu, simak juga berita pilihan seperti dana hasil jual waran ZYRX yang diblokir kepolisian, serta saham-saham rekomendasi.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. BSI Mobile Eror Sejak Kemarin, Nasabah Protes Tanggapan Perusahaan

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI buka suara terkait mobile banking yang eror sejak Senin (8/5) kemarin. BSI sedang melakukan perbaikan sistem sehingga aplikasi tersebut tidak dapat diakses sementara waktu.

"Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa Bank Syariah Indonesia tengah melakukan maintenance sistem sehingga tidak dapat diakses sementara waktu dan akan kembali ke kondisi normal secepatnya," kata manajemen BSI, Selasa (9/5).

Namun salah satu pengguna twitter, Wahyu Restiafandi, yang menggunakan akun @wahyufandi kesal dengan pernyataan BSI. Menurutnya alasan BSI melakukan perbaikan di jam kerja dan hari kerja tidak masuk akal.

Atas keluhan ini, Corporate Secretary BSI, Gunawan Arief Hartoyo, mengatakan layanan BSI sudah pulih secara bertahap pada Selasa ini. Menurutnya, nasabah juga sudah bisa bertransaksi kembali di kantor cabang dan ATM.

2. Ahli IT Duga Serangan Siber Jadi Penyebab BSI Mobile Eror

Aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang mengalami gangguan sejak Senin malam (9/5), dikeluhkan masyarakat di media sosial.

Pengamat Teknologi yang juga Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menilai gangguan tersebut kemungkinan besar karena serangan siber.

“Kemungkinan besar, BSI terkena serangan siber yang memungkinkan sistemnya dikunci atau tidak tertutup kemungkinan terkena ransomware,” ujar Heru pada Katadata.co.id, Selasa (9/5).

Biasanya, kata Heru, jika terjadi serangan siber saja akan menimbulkan kelumpuhan sesaat. Kemudian bisa dihidupkan lagi atau serangan silence tapi data-data diganggu atau dicuri.

Menurutnya, lamanya pemeliharaan hanya terjadi jika sistem diganti dan eror. Ketika eror, sistem biasanya dikembalikan ke sistem awal seperti sebelum diperbaharui.

“Sehingga, peluang terjadi ransomware besar karena uang tebusan belum dibayar sehingga sistem masih dikunci. Kita desak agar BSI terbuka pada masyarakat dan BSSN, OJK serta Kominfo menginvestigasi masalah ini agar jelas masalah sebenarnya dan bagaimana mitigasi ke depannya,” kata Heru.

3. Dana Investor Rp 1 M Hasil Penjualan Waran ZYRX Diblokir Polda Metro

Bursa Efek Indonesia (BEI) menahan uang hasil penjualan waran PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) sekitar Rp 1,1 miliar dari seorang investor, Hadi Santoso Aswin. Bahkan, dana yang tersimpan di BNI Sekuritas diblokir oleh Polda Metro Jaya.

BNI Sekuritas mengatakan tidak memiliki kemampuan serta kewenangan untuk melakukan pemblokiran dana, termasuk dalam hal ini untuk mencabut status pemblokiran dana tersebut.

"Pemblokiran dana dilakukan oleh pihak regulator atas perintah aparat penegak hukum (dalam hal ini Polda Metro Jaya) sehingga menyebabkan Bapak Hadi tidak dapat melakukan penarikan dana atas hasil penyelesaian transaksi," kata Head of Strategic Planning Department BNI Sekuritas Nicodemus F. Apthioman dalam keterangan resminya, Selasa (9/5).

4. Pemegang Saham Wanaartha Life Dinilai Ikut Campur Masalah Likuidasi

Proses likuidiasi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaarta (Wanaartha Life) menemui masalah baru. Alih alih menyelesaikan kewajiban pemegang polis dengan segera, pemegang saham pengendali atau PSP Wanaartha Life justru masih ingin campur tangan dalam proses likuidasi.

Kuasa hukum tim likuidasi Wanaartha Life, Patra M. Zen, mengatakan terdapat perbedaan pandangan antara tim likuidasi dengan pemegang saham pengendali serta kuasa hukumnya.

"Pemegang saham kerap masih mengatur tindakan-tindakan yang dilakukan dan akan dilakukan tim likuidasi dalam penanganan proses likuidasi," kata Patra, dalam keterangan resminya kepada Katadata.co.id, Selasa (9/5).

Dia menyebut, perbedaan pendapat yang muncul antara lain masalah penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit neraca penutupan. Patra mengatakan, tim likuidasi berupaya agar tidak terjadi benturan kepentingan dalam proses likuidasi.

5. IHSG Diprediksi Menguat, Saham ADRO sampai INDF Direkomendasikan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Selasa (9/5). Analis memperkirakan IHSG berada dalam level di kisaran 6.800.

Phintraco Sekuritas mengatakan, potensi penguatan didukung oleh sejumlah data makro domestik yang solid. Sebut saja, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2023 yaitu 5,03% secara tahunan dan kondisi cadangan devisa US$ 144,2 miliar per akhir April 2023.

Selain itu, fokus pelaku pasar yang tertuju pada rilis data Indonesia consumer confidence index per April 2023. Sementara dari eksternal yaitu realisasi ekspor dan impor Tiongkok pada April 2023.

Adapun rekomendasi sahamnya adalah:

  • PT Astra International Tbk (ASII)
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT United Tractors Tbk (UNTR)
  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  • PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS)
  • PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP),
  • PT Timah Tbk (TINS)
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).