DKI Jakarta Dapat Tambahan Alat Pemantau Kualitas Udara

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (20/4/2021).
5/6/2023, 16.06 WIB

Direktur WRI Indonesia, Nirarta Samadhi mengatakan kemitraan dengan Pemprov DKI Jakarta memungkinkan untuk menyediakan data mengenai sumber-sumber polusi udara lokal, sehingga dapat  mendukung penyusunan kebijakan udara bersih yang tepat sasaran. 

“Kami berharap kerjasama ini akan terus berlanjut, seiring dengan upaya kami terus mendorong ragam inisiatif dan inovasi, seperti kampanye penanaman pohon, untuk terus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga di Jakarta dan kota-kota di Indonesia," katanya. 

Sebelumnya, laporan terbaru Vital Strategies, Institut Teknologi Nasional (ITENAS), dan Universitas Padjajaran (Unpad) menyebutkan Pemprov DKI Jakarta diperkirakan membutuhkan dana Rp 86,5 triliun untuk menjalankan program perbaikan kualitas udara hingga 2030. Ini termasuk pengurangan konsentrasi PM2.5 hingga 2030. 

Laporan menunjukkan sejumlah program prioritas yang bisa diterapkan untuk menurunkan emisi dan memperbaiki kualitas udara. Ini mulai dari peralihan ke moda transportasi umum, standarisasi emisi kendaraan, hingga peralihan energi domestik.  

“Kajian ini juga memperkirakan biaya tahunan dan total untuk setiap program di DKI Jakarta dari tahun 2019 hingga 2030 mencapai Rp 86,5 triliun,” tulis peneliti dalam laporan tersebut.  



Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama