Top Stories: Keluhan Driver Taksi Online, Gacor ala Gojek dan Grab

ANTARA/Wahyu Putro
Seorang pengguna menunjukkan aplikasi taksi online di Jakarta, Sabtu (1/4).
22/8/2023, 10.27 WIB

Mitra pengemudi taksi online Grab dan Gojek, mengeluhkan potongan aplikasi yang mencapai 30%. Kebijakan ini mereka nilai memberatkan karena sebelumnya tidak ada, apalagi kini mereka menghadapi persaingan baru dengan hadirnya Maxim dan InDrive.

Berdasarkan laman resmi Gojek, biaya jasa aplikasi merupakan biaya penggunaan aplikasi Gojek untuk meningkatkan layanan kepada para pengguna aplikasi. Sementara Grab, mengatakan semua penumpang akan kena biaya jasa aplikasi pada layanan GrabBike, GrabCar, GrabExpress Instant - Bike, dan GrabExpress Instant - Car.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, mengatur persoalan biaya aplikasi, tetapi baru pada ojek online atau ojol.

Keluhan mitra pengemudi taksi Gojek dan Grab menjadi artikel yang memiliki minat baca tinggi atau Top Stories Katadata.co.id. Simak juga berita lainnya, seperti Jokowi ajak negara ASEAN bersatu melawan kejahatan transnasional, serta sejarah pembiayaan rumah murah yang berawal dari masa Presiden Soeharto.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Pengemudi Taksi Online Grab dan Gojek Keluhkan Potongan 30%

Mitra pengemudi taksi online Grab dan Gojek mengeluhkan potongan aplikasi yang mencapai 30%. Kebijakan ini dinilai memberatkan.

Di satu sisi, order taksi online menurun. Hal ini karena pesaing bertambah dengan adanya Maxim dan inDrive yang harganya dinilai lebih murah.

Ketua Umum Asosiasi Driver Online atau ADO Taha Syafariel membenarkan bahwa biaya yang diambil oleh aplikator dari pengemudi taksi online rerata 30%. Ia mencontohkan rincian biaya yang ditarik oleh perusahaan seperti Gojek dan Grab

Ia berharap aplikator Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive hanya mengambil biaya aplikasi maksimal 20% atau sama seperti ojek online alias ojol. Sejauh ini, Kementerian Perhubungan atau Kemenhub baru membatasi biaya aplikasi untuk ojol

Ketahui lebih banyak terkait keluhan pengemudi taksi online Grab dan Gojek.

2. Gojek dan Grab Bagikan Tips agar Order Ojol Gacor

Gojek dan Grab membagikan tips agar order pengemudi ojol bagus. Driver ojek online biasanya menggunakan istilah ‘gacor’ untuk menunjukkan jumlah order per hari yang memuaskan.

Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi Purnomo mengatakan, selama ini perusahaan menyediakan pelatihan online melalui fitur Tips Pintar yang tersedia di aplikasi khusus mitra pengemudi.

“Tips Pintar berisi berbagai modul informatif yang dapat diakses oleh mitra driver di manapun dan kapanpun,” kata Rubi kepada Katadata.co.id, Jumat (18/8).

Fitur Tips Pintar memuat modul, termasuk tips dan trik atau Jurus Jitu Akun Gacor. Berdasarkan video di YouTube yang merujuk pada Tips Pintar Gojek menunjukkan, ada beberapa hal yang memengaruhi order.

Sementara Grab, meminta driver:

  • Atifkan seluruh layanan yang mitra pengemudi ojek online atau ojol miliki
  • Merapat di lokasi yang ramai order dan pada jam sibuk
  • Pastikan saldo di aplikasi Mitra Grab cukup
  • Mengaktifkan fitur orderan turbo
  • Hindari membatalkan order secara berlebihan

“Mitra pengemudi ojek online atau ojol juga dapat mengecek kesiapan order melalui fitur Diagnostik,” kata Grab melalui laman resmi.

Simak penjelasan lengkap Gojek dan Grab mengenai tips agar order ojol gacor.

3. Jokowi Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Lawan Kejahatan Transnasional

Presiden Joko Widodo mengajak sesama negara anggota ASEAN berkolaborasi dalam mengatasi kejahatan lintas batas. Menurut Jokowi kerja sama bisa dilakukan melalui pertukaran informasi, pemanfaatan teknologi, serta peningkatan kapasitas dan profesionalitas penegak hukum.

“Di tengah dinamika global, lanjut Jokowi, ASEAN harus selalu siap menghadapi tantangan, termasuk pemberantasan kejahatan transnasional, yang menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan," kata Jokowi dalam rekaman video sambutan dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN tentang Kejahatan Lintas Batas (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (21/8).

Jokowi juga menyorot kemajuan teknologi di satu sisi bisa mendorong munculnya kejahatan lintas negara. Cara yang dipakai pun semakin kompleks pula.

Simak penjelasan lengkap Jokowi mengenai kejatahan transnasional.

4. Sejarah Pembiayaan Rumah Murah, Berawal dari Gagasan Presiden Soeharto

Pembiayaan rumah murah masih menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia. Ini terbukti dari telah digelontorkannya dana sebesar Rp 123 triliun dari APBN 2023 untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera.

Hal ini dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Agustus 2023, Jumat (11/8). Berdasarkan data Kementerian Keuangan, FLPP masuk dalam kontribusi APBN untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Total dana FLPP hingga Juli 2023 tercatat sebanyak Rp 85,78 triliun.

Jika ditilik ke belakang, pembiayaan rumah murah sejatinya bukan merupakan program baru. Melainkan, sudah berjalan selama beberapa dekade, dimulai dari pertengahan 1970-an. Seperti apa sejarah program ini? Simak ulasan singkat berikut ini.

Ketahui bagaimana pembiayaan rumah murah berawal dari gagasan Presiden Soeharto.

5. Emiten Prajogo Pangestu CUAN Akan Ekspansi ke Bisnis Tambang Emas

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berencana membentuk bisnis baru di segmen non batu bara yakni bisnis pertambangan emas hingga pasir silika. Rencana ini seiring dengan optimisme perusahaan melihat peluang bisnis selain di sektor tambang batu bara.

Direktur CUAN Daniel Laurente menyebut perusahaan sedang melakukan penelitian mendalam pasir silika. Nantinya, kata Daniel, pasir silika akan menjadi bahan solar panel.

"Saat ini kami sedang penelitian lebih lanjut untuk eksplorasi pasir silika dan beberapa bulan ada rencana eksplorasi emas, ini kami fokuskan," kata Daniel dalam paparan publik insidentil CUAN, Senin (21/8).

Untuk itu, perusahaan mendirikan tiga anak usaha baru yaitu PT Prima Mineral Investindo, PT Green Natural Investama, dan PT Kreasi Jasa Persada. Prima Mineral Investindo didaulat menjadi holding anak usahanya di bisnis penambangan mineral.

Simak bagaimana emiten Prajogo Pangestu akan ekspansi bisnis ke tambang emas.