Tak Mau Tergesa-gesa, Jokowi Masih Kaji Keuntungan RI Masuk BRICS

ANTARA FOTO/Yudi/nz
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Seskab Pramono Anung (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (20/8/2023).
25/8/2023, 09.51 WIB

Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan Indonesia belum menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan). Menurutnya, pemerintah masih ingin mengkaji keuntungan menjadi anggota BRICS.

Jokowi menjelaskan proses awal untuk menjadi anggota BRICS adalah mengirimkan surat ekspresi minat. Pemerintah belum mengirimkan surat tersebut kepada BRICS hingga saat ini.

"Kami tidak ingin tergesa-gesa, dan juga hubungan kami dengan lima anggota BRICS sangat baik, terutama di bidang ekonomi," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden yang dikutip Jumat (25/8).

Adapun, BRICS sepakat menerima enam anggota baru untuk bergabung. Keenam negara yang masuk adalah Arab Saudi, Argentina, Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab.

Kesepakatan ini diputuskan dalam Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada Kamis (24/8). Para pemimpin kelompok tersebut membuka perluasan anggota untuk mempercepat upaya merombak tatanan dunia yang dianggap ketinggalan zaman.

“Perluasan keanggotaan ini bersejarah,” kata Presiden Cina Xi Jinping seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/8).

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan enam kandidat baru akan secara resmi menjadi anggota pada 1 Januari 2024. Ramaphosa juga mengatakan BRICS telah memulai babak baru dalam membangun dunia yang adil.

“Kami memiliki konsensus mengenai fase pertama dari proses ekspansi ini dan fase lainnya akan menyusul.” katanya.

Negara-negara yang diundang untuk bergabung mencerminkan keinginan masing-masing anggota BRICS untuk membawa sekutu mereka ke dalam kelompok tersebut.

Sebagai contoh, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva sebelumnya melobi agar tetangga mereka, Argentina masuk BRICS. Sedangkan Mesir memiliki hubungan dagang yang kuat dengan India dan Rusia.

Rusia dan Iran memiliki tujuan yang sama dalam perjuangan melawan sanksi dan isolasi diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat. Hubungan ekonomi kedua negara semakin erat usai invasi Rusia ke Ukraina.

"BRICS tidak bersaing dengan siapa pun," kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pernyataannya secara virtual di KTT tersebut.


Reporter: Andi M. Arief