Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan tiga hal yang bisa dilakukan sebagai aksi yang berdampak di kawasan dalam rangkaian pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN dan negara mitra ASEAN yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2023 di Jakarta.
Usulan itu yakni, pertama, meningkatkan infrastruktur kesehatan di kawasan, dengan membekali negara-negara dengan peralatan yang diperlukan untuk pengawasan, penelitian dan pengembangan, serta produksi vaksin, farmasi, dan peralatan medis.
“Pembangunan infrastruktur ini harus dilakukan di seluruh negara, jadi kalau ada virus bisa dideteksi lebih awal,” kata Menkes Budi, dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (26/8).
Kedua, meningkatkan sumber daya manusia, berarti memastikan tersedianya individu-individu terampil atau yang dapat dengan cepat dimobilisasi melintasi perbatasan di wilayah kita kapanpun diperlukan. Selain itu, berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan keterampilan Prevention, Preparedness, and Response (PPR) selama pandemi juga penting.
Ketiga, seperti yang telah diskusikan selama dua hari terakhir, perbaikan mekanisme pendanaan sangatlah penting, baik pada masa damai maupun masa perang.
“Saya ingin menekankan bahwa situasi yang berbeda ini memerlukan mekanisme pencairan dana yang berbeda. Selama masa damai, pendanaan PPR harus mematuhi proses pengambilan keputusan standar, yang biasanya dipandu oleh rencana strategis jangka panjang,” tutur Menkes.
Sebaliknya, saat masa perang diperlukan mekanisme khusus untuk mempercepat pencairan dana, untuk mencegah terjadinya keadaan darurat.
Selain itu, di antara modalitas pembiayaan yang ada di sektor kesehatan ASEAN, Menkes menyampaikan perlu ada inovasi baru yang lebih terencana dan terintegrasi. Melalui penjajakan pemanfaatan Dana Respons COVID-19, yang mempunyai potensi untuk diperluas melampaui cakupan aslinya, menjadi satu kumpulan dana untuk mengatasi berbagai kesenjangan keuangan di sektor Kesehatan ASEAN.
Terakhir, Menkes menekankan bahwa berakhirnya pandemi bukanlah akhir bagi perjalanan sektor kesehatan, melainkan awal untuk memperkuat komitmen Kawasan dalam membangun kawasan yang lebih kuat dan siap dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa kini maupun masa yang akan datang.
“Harapan saya adalah kita dapat bekerja sama saling bahu membahu, sebagai sebuah komunitas yang erat dan kuat dalam Satu Komunitas ASEAN,” harap Menkes.
Dengan berakhirnya pertemuan tingkat tinggi Menkes ASEAN, maka berakhir pula keketuaan Indonesia di ASEAN. Keketuaan ASEAN tahun 2024 akan dilanjutkan Laos.