Politikus Senior PDIP Klaim Megawati Sangat Sayang Jokowi dan Gibran

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) disambut Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat (kanan) saat pembukaan sekolah pimpinan legislatif di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).
Penulis: Ade Rosman
31/10/2023, 16.35 WIB

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan perasaan yang dimiliki Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Joko Widodo. Megawati menurut Djarot juga sayang dengan Gibran Rakabuming Raka. 

"Ibu Megawati Soekarnoputri itu sangat sayang kepada Pak Jokowi, kepada Mas Gibran," kata Djarot kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Djarot mengatakan, rasa sayang Megawati tersebut tergambar dari berbagai penugasan yang diberikan untuk keduanya. Menurut Djarot penugasan untuk Jokowi selalu memiliki pesan berbeda dibanding kepada kader lain. 

Di sisi lain Djarot menyayangkan rasa sayang Megawati itu menurut dia tidak berbanding lurus dengan situasi politik yang saat ini terjadi. Menurut dia situasi berbeda setelah putra Presiden Joko Widodo itu maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2024. 

"Kami semua sayang, tetapi dengan langkah seperti ini kami menyayangkan," kata Djarot.

Ia  menggambarkan, kekecewaan juga terlihat dari para kader di tiap lapisan. Ia mengatakan, kemarahan terkait manuver Gibran muncul di tingkat ranting, pengurus anak cabang, satuan tugas hingga simpatisan.

Kendati demikian, Djarot mengatakan kemarahan yang ada justru membanngkitkan semangat kader. Rasa kecewa itu menurut dia dikonversikan menjadi dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres yang diusung PDIP yakni Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

"Keputusan untuk memilih, mencalonkan mas Ganjar dan pak Mahfud MD ini adalah keputusan yang tepat," kata Djarot

Sebelumnya Djarot mengatakan, kekecewaan pada Gibran lantaran dinilai tidak punya kesabaran dalam proses yang dijajakinya. Ia seseorang harus melewati proses untuk bisa serius di politik.

"Politik tidak bisa cengengesan, betul-betul punya visi, jangan sampai anak muda itu menerabas. Terus terang, saya kecewa sama Mas Gibran bukan apa-apa, dia anak muda, dia anak muda, tapi dia tidak punya kesabaran," kata Djarot.

Ia lantas membandingkan dengan rekam jejak Jokowi yang berproses dari Wali Kota, Gubernur, hingga akhirnya menjadi Presiden dua periode. Adapun Gibran  Gibran maju sebagai calon wakil presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju. 

Sikap Gibran berbeda dengan keputusan partai yang telah mencalonkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk ikut pilpres. Gibran dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Selain berhadapan dengan Ganjar, Prabowo Gibran akan berhadapan dengan Anies - Muhaimin di pilpres.. 


Reporter: Ade Rosman