Gerindra Ungkit Kerahkan 2.300 Kader Menangkan Anies di Pilkada DKI

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU
Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
15/12/2023, 21.57 WIB

Partai Gerindra mengaku telah menerjunkan 2.300 kader partai untuk menyukseskan pemenangan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. 

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, ribuan kader Gerindra itu dikerahkan untuk menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan 15 Februari dan 19 April 2017. 

Gerindra saat itu bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Perindo dan Partai Idaman menjadi koalisi pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. 

"Mereka semua menjadi saksi di RT-RT di Jakarta, tidur di emperan, di Masjid, Musala, tidur di tempat majelis-majelis taklim untuk memenangkan Pak Anies," kata Muzani usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara pada Jumat (15/12).

Muzani mengatakan, ribuan kader Gerindra yang dikerahkan untuk mendukung Anies di Pilkada DKI sebagian merupakan anggota DPRD provinsi, kabupaten dan kota. 

"Mereka beri tenaganya, waktunya, pikirannya dan fulusnya. Untuk apa? Memenangkan Pak Anies," ujar Muzani. 

Sebelumnya, Anies menyinggung soal sistem demokrasi Indonesia yang minim kebebasan berbicara, tidak bisa mengkiritik partai politik. "Indeks demokrasi kita menurun," kata Anies.  

Ia juga menyebut minimnya oposisi. Karena itu, pemilu menjadi ujian untuk menyelenggarakannya dengan netralitas, jujur, dan adil. "Jadi, persoalan demokrasi kita lebih luas dari persoalan parpol," ucap Anies. 

Menanggapi hal itu, calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengatakan Anies Baswedan agak berlebihan karena mengeluh tentang situasi demokrasi saat ini. 

"Mas Anies, Mas Anies... Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI Jakarta menghadapi pemerintah yang berkuasa," ucap Prabowo di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12). 

"Saya yang mengusung Bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda menjadi gubernur."

Prabowo juga menyebut kalau Presiden Joko Widodo seorang diktator, tidak mungkin Anies dapat menjadi gubernur. "Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya. Kita oposisi, Anda terpilih," ujarnya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu