Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba pada Senin (18/12). Abdul Gani terjaring dalam operasi tangkap tangan atau OTT yang dilakukan penyidik KPK.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata telah mengkonfirmasi hal tersebut. Meski begitu ia belum bersedia menyampaikan lebih lanjut mengenai OTT lantaran masih dalam proses.
"Saat ini staf masih mendalami para pihak yang diduga terlibat. Perkembangan lebih lanjut akan disampaikan," ujar Alex seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/12).
Sementara itu Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan terdapat 15 orang yang ditangkap di Jakarta dan Ternate terkait OTT tersebut. OTT di Jakarta dikabarkan dilakukan di Hotel Bidakara. Ali membenarkan bahwa salah satu yang ditangkap adalah Gubernur Maluku Utara.
Melansir Antara pada Senin malam, tim KPK melakukan penggeledahan di kediaman Gubernur Maluku Utara. Rumah Abdul Gani Kasuba yang berada di Kelurahan Takoma, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate didatangi KPK sejak sore.
Salah seorang penjaga kediaman Gubernur Malut yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan tim KPK yang tiba pada Senin petang dan langsung masuk dan menyegel ruang Gubernur yang berada di lantai dua. Setelah digeledah oleh tim antirasuah, suasana di kediaman orang nomor satu di Malut itu sepi. Hanya terlihat sejumlah awak media yang berada di depan kediaman.
Profil Gubernur Maluku Utara Abdul Gani
Abdul Gani merupakan politikus kelahiran 1951. Ia lahir di Bibinoi dan merupakan putra daerah Maluku Utara. Setelah menyelesaikan pendidikan setara SMA ia melanjutkan studi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Madinah.
Sepulangnya dari Madinah, ia menjadi pendakwah di Yayasan Al-Khairat sebagai Kepala Inspeksi selama 25 tahun. Aktivitasnya di bidang pendidikan membuat ia dipinang oleh Partai Keadilan dan ikut pemilu pada 2004.
Abdul Gani merupakan gubernur dua periode yang akan mengakhiri masa jabatan pada 31 Desember 2023 mendatang. Ia terpilih menjadi gubernur untuk dua periode melalui pemilihan kepala daerah atau Pilkada pada 2014-2019 dan 209-2024.
Sebelumnya pada 2008 dan 2013 ia menjadi wakil gubernur. Karir politik Abdul Gani dimulai sejak 2004 saat ia pertama kali bergabung dalam dunia politik dengan Partai Keadilan dan terpilih menjadi anggota DPR RI. Ia menjadi anggota dewan di Komisi V yang berfokus kepada perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tengah.
Di dunia politik dua kali maju gubernur Abdul Gani diusung partai berbeda. Pada periode 2014-2019 ia bersama Natsir Thaib didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera. Namun pada periode kedua ia kembali maju dengan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dan PKPI. Pada pilkada kedua itu ia melawan adiknya Muhammad Kasuba yang diusung PKS, Gerindra, dan Partai Amanat Nasional.