Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari inu meletakkan batu pertama atau groundbreaking pembangunan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di IKN Nusantara. Pada kesempatan itu ia menceritakan kembali momen saat Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 Barack Obama pernah memuji penerapan BPJS Kesehatan.
Menurut Jokowi kejadian tersebut terjadi pada 2015 lalu. Saat itu Obama membandingkan BPJS dengan Obamacare sebagai program penyediaan akses kesehatan terjangkau di AS.
"Beliau bertanya pada saya kenapa BPJS Jaminan kesehatan di Indonesia bisa berjalan dengan baik? Sedangkan Obamacare di Amerika tidak," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan groundbreaking kantor BPJS Kesehatan di IKN Nusantara pada Jumat (1/3).
Mendapat pertanyaan tersebut, Jokowi lantas menjelaskan sistem layanan sosial BPSJ dan Obamacare punya mekanisme operasional yang berbeda. Menurut Jokowi, BPJS menerapkan prosedur rujukan puskesmas sebagai layanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas menjadi tempat perawatan medis gratis bagi masyarakat yang mengalami keluhan sakit. Masyarakat baru akan dirujuk ke rumah sakit apabila pihak puskesmas menganggap pasien perlu mendapat pelayanan medis lebih lanjut.
"Di Indonesia ada rujukan puskesmas. Di AS tidak ada puskesmas, langsung ke rumah sakit sehingga beban semua langsung ke rumah sakit. Kalau di Indonesia masih ditahan ke puskesmas, baru kalau sudah berat masuk ke RS," ujar Jokowi.
Faktor kedua yang menyebabkan BJPS lebih berhasil ketimbang Obamacare yakni berkaitan dengan ageing population alias proporsi penduduk usia lanjut dalam populasi suatu wilayah atau negara. "Karena ada bonus demografi, usia produktif di Indonesia terbanyak sehingga beban dari BPJS itu menjadi lebih ringan dibandingkan di Amerika," kata Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengapresiasi jajaran BPJS Kesehatan yang telah membuat kemajuan signifikan atas progralam layanan sosial pemerintah tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan capaian kinerja BPJS saat ini merupakan hasil evaluasi terus-menerus dari para pemangku kebijakan terkait.
"Saya juga ingat awal 2015, 2016, 2017, setiap saya cek ke rumah sakit layanan BPJS keluhannya banyak sekali. Antrenya lama," ujar Jokowi.
Ia pun menggunakan momen sambutannya untuk menyampaikan apresiasi kepada jajaran direksi BPJS Kesehatan. Menurut Jokowi jajaran stake holders BPJS Kesehatan telah mendorong jumlah masyarakat yang terakomodir dalam layanan kesehatan pemerintah tersebut kian besar jumlahnya.
"Saya sangat apresiasi bahwa peserta BPJS sekarang sudah 267 juta peserta. 95,7% dari total penduduk kita," kata Jokowi.