Pemerintah akan memberikan tunjangan hari raya atau THR untuk aparatur sipil negara (ASN) paling cepat 10 hari kerja sebelum hari Raya Idul Fitri atau sekitar tanggal 22 Maret 2024 mendatang. Adapun DKI Jakarta akan menjadi penerima terbesar pada tahun ini.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan besarnya THR yang diterima PNS DKI Jakarta ditopang oleh kuatnya kapasitas fiskal di daerah ini. "Kita perkirakan yang memberikan THR terbesar adalah DKI Jakarta. Karena standarnya sudah tinggi dan kemudian mereka memiliki kapasitas fiskal cukup kuat Rp 80-an triliun dan PAD 73%," kata Tito dalam konferensi pers, Jumat (15/3).
Tito menjelaskan, besarnya THR di DKI Jakarta karena ketergantungan ke transfer pusat hanya sebesar 20%. Serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah mencapai 73%.
"Jadi ketergantungan kepada pusat hanya lebih kurang 20-an persen," ujar Tito.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan akan menggelontorkan anggaran Rp 48,7 triliun untuk memberikan THR hingga pensiunan. Anggaran tersebut naik bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 38,8 triliun.
"Total keseluruhan pembayaran THR pusat dan daerah akan mencapai Rp 48,7 triliun yang akan dibayarkan dalam dua minggu ke depan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/3).
Bendahara negara tersebut menjelaskan anggaran THR untuk ASN naik dari Rp 11,7 triliun di 2023 menjadi Rp 18 triliun di 2024. Kenaikan terjadi kenaikan gaji dan pembayaran Tukin 100% untuk ASN.
"Kenaikan anggaran THR ASN karena ada kenaikan gaji, yaitu gaji pokok dari Rp 7,9 triliun di 2023 menjadi Rp 8,4 triliun di 2024. Kemudian komponen tunjangan kinerjanya 100%, kalau tahun lalu 50%" ujar Sri Mulyani lagi. .