Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Ruang menjadi Level IV (AWAS). Sebelumnya, status gunung berapi yang terletak di Sulawesi Utara ini telah dinaikkan menjadi Level III (Siaga) pada Selasa (16/4).
Dalam keterangan resminya, PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, peningkatan status terhitung sejak 17 April 2024 pukul 21.00 WITA. Ia menjelaskan, ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan material erupsi berupa abu disertai lontaran batuan pijar yang mencapai jarak sekitar 5 km di Pulau Tagulandang.
PVMBG juga mencatat, jumlah kejadian Gempa Vulkanik Dalam meningkat signifikan, yang disertai getaran Tremor Vulkanik Menerus dengan amplitudo overscale. Ini menandakan masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif, berselingan dengan erupsi efusif atau aliran lava.
Kondisi inilah yang membuat PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang menjadi Level IV (AWAS). Hendra pun mengingatkan kepada masyarakat sekitar untuk tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif.
Sejarah Erupsi Gunung Ruang
Gunung Ruang adalah gunung berapi tipe strato dan menjulang tinggi 725 meter di atas permukaan laut (mdpl) dari batas pantai, sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya. Di sekitar kawahnya diketahui terdapat lubang tembusan, yang menyimpan potensi bahaya gas beracun.
Secara geografis, gunung ini terletak pada posisi koordinat 2o19' 18,30” LU dan 125o 24' 30,42 BT. Sementara, secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Berdasarkan catatan PVBG Badan Geologi Kementerian ESDM, erupsi Gunung Ruang pertama kali terjadi pada 1603. Setelah 200 tahun tidak ada erupsi, gunung berapi ini kembali aktif pada 1808.
Sejak saat itu, terjadi letusan yang cukup besar pada 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, 1949. Sejak kembali aktif pada 1808, erupsi Gunung Ruang tercatat memiliki interval erupsi berkisar 1-30 tahun.
Kerusakan terbesar akibat erupsi Gunung Ruang tercatat terjadi pada 1871, dimana menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 25 meter. Berdasarkan catatan PVBMG, saat itu erupsi diawali oleh gempa yang terjadi pada pertengahan Februari 1871.
Kemudian pada 2 Maret 1871, terjadi longsoran di puncak Gunung Ruang, yang disusul gempa sehari sesudahnya, yang disertai suara gemuruh seperti erupsi. Tidak lama kemudian, tsunami menghantam Pantai Tagulandang.
PVMBG mencatat tsunami akibat erupsi Gunung Ruang mencapai ketinggian hingga 25 meter dan menerjang sejauh 180 meter dari bibir pantai. Gelombang pertama diikuti gelombang kedua, menelan korban jiwa sebanyak 300-400 orang di Buhias.
Sempat kembali reda selama kurang lebih 50 tahun, Gunung Ruang kembali erupsi yang disertai awan panas pada 25 September 2002. Letusan tersebut, mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman.
Selama kurang lebih 22 tahun hampir tidak ada aktivitas erupsi yang mengkhawatirkan, Gunung Ruang kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Erupsi eksplosif tercatat terjadi pada Selasa (16/4) pukul 21.45 WITA.
Sebelum terjadi letusan PVMBG mencatat adanya aktivitas pasca-gempa tektonik yang terjadi pada 9 dan 14 April 2024. Dalam interval waktu ini, PVMBG mencatat adanya kenaikan jumlah Gempa Vulkanik Dalam, yakni pada 10 April (4 kali), 11 April (5 kali), 12 April (6 kali), 13 April (17 kali), 14 April (23 kali). Puncaknya, adalah pada 15 April pukul 18.00 WITA.
Kemudian, pada 16 April terjadi erupsi eksplosif Gunung Ruang, dengan estimasi tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak. Pada pukul 00.00-12.00 WITA, jumlah Gempa Vulkanik Dalam tercatat mencapai 198 kejadian dan Gempa Tektonik Jauh tercatat 2 kali kejadian.
Lalu pada pukul 12.00-24.00 WITA, jumlah Gempa Vulkanik Dalam meningkat menjadi 493 kejadian, Gempa Vulkanik Dangkal 5 kali kejadian, Gempa Tektonik Lokal 2 kejadian dan Gempa Tektonik Jauh satu kali kejadian.
Erupsi kembali terjadi pada 17 April pukul 01.08 WITA dengan ketinggian kolom erupsi mencapai 2.500 meter, yang disertai suara gemuruh dan dentuman. Erupsi kembali terjadi pada pukul 05.05 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan 1.800 meter dari puncak.
Lalu, pada pukul 18.00 WITA, Gunung Ruang kembali erupsi dengan ketinggian mencapai 2.500 meter dari puncak, dan kemudian pukul 20.15 WITA kembali terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi kolom erupsi teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi sekitar 3.000 meter di atas puncak, yang disertai suara gemuruh dan gempa.