JK: Pencalonan Jokowi di Jakarta Bikin Mega-Taufik Kiemas Bersitegang

Katadata/Amelia Yesidora
Mantan Wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla, memprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran, Rabu (10/1/2024)
22/4/2024, 13.47 WIB

Wakil Presiden 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla mengatakan pencalonan Joko Widodo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 sempat membuat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersitegang dengan suaminya, yakni Taufik Kiemas.

Hal tersebut diceritakan oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam siniar Abraham Samad SPEAK UP yang diunggah pada 25 Januari 2024. Pernyataan ini juga belakangan ramai lagi karena dibagikan warganet di media sosial X pada Minggu (21/4).

Menurut JK, Megawati dan Taufik Kiemas sempat tak akur selama 1 bulan akibat kejadian tersebut. Kalla mengatakan Megawati ngotot mendukung Jokowi pada Pilkada DKI 2012. Sikap ini berseberangan dengan langkah Taufik Kiemas yang saat itu memberikan dukungan kepada petahana Fauzi Bowo.

"Bu Mega bertentangan dengan Pak Taufik Kiemas dan sehingga Bu Mega satu bulan tidak bicara dengan suaminya, karena ini pengorbanan Bu Mega untuk Pak Jokowi, luar biasa," kata JK dikutip pada Senin (22/4).

JK mengaku ikut berkontribusi dalam sikap Megawati untuk mendukung Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. JK menyatakan bahwa dirinya menjadi pihak pertama yang mempromosikan Jokowi ke Megawati untuk maju ke Pemilihan Gubernur Jakarta.

Dia menganggap Jokowi saat itu merupakan figur politik yang rendah hati dan juga punya kompetensi cakap sebagai pimpinan kota. Pandangan tersebut menjadi dalil yang diajukan JK kepada Megawati agar bersedia mengangkat Jokowi ke kontestasi Pilkada tingkat provinsi.

"Oleh sebab itu saya promosikan ke Bu Mega. Beliau bersedia meneliti dan itu diterima," ujar JK.

Rakernas PDI Perjuangan (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Seusai terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mendapat dukungan dari PDIP untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Saat itu, JK mengaku memberi peringatan kepada pada pengusung Jokowi untuk menunda rencana tersebut.

Alasannya, JK menganggap pengalaman dan pengetahuan Jokowi yang baru dua tahun memimpin Jakarta belum cukup menjadi bekal untuk maju sebagai peserta Pilpres.

"Saya pernah kasih peringatan pada saat mau jadi presiden. Ini baru dua tahun mau jadi presiden, ini bahaya," kata JK.

Alih-alih memperhitungkan usulan penundaan pencalonan Jokowi di Pilpres, para pendukung Jokowi malah mendorong JK untuk mendampingi Mantan Wali Kota Solo itu dalam pertarungannya dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.

"Oleh karena itu Bu Mega miminta saya mendampingi Pak Jokowi karena saya berpengalaman, beliau kurang berpengalaman," ujar JK.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu