Jokowi Panggil 3 Petinggi Vale ke Istana, Minta Laporan Progres Hilirisasi Nikel

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.
Sejumlah operator dump truck mengangkut slag atau limbah nikel ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024).
5/9/2024, 11.06 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil tiga jajaran petinggi Vale ke Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (5/9). Mereka adalah Direktur Utama PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.

Ketiganya tiba di Istana sekira pukul 09.43 WIB dan segera masuk ke dalam gedung istana lewat gerbang 'pilar' yang menghadap ke Jalan Veteran, Jakarta. Febri mengatakan kunjungan pejabat teras Vale kali ini untuk melaporkan progres perkembangan perusahaan terkini.

"Kami ingin mengenalkan dari chairman Vale Base Meta yang sedang berkunjung ke Indonesia, ingin bertemu dengan bapak presiden," kata Febri.

Selain itu, Vale juga ingin melaporkan capaian perkembangan proyek hilirisasi perusahaan setelah mayoritas saham Vale Indonesia (INCO) sebesar 34% telah dimiliki oleh holding industri pertambangan MIND ID. Febri pun tidak merinci lebih jauh proyek Vale mana saja yang akan dilaporkan kepada Jokowi.

"Hilirisasi harus tetap jalan, Pak Menteri ESDM juga sering bicara hilirisasi harus tetap jalan dan harus selesai segera dengan baik," ujar Febri

PT Vale Indonesia merupakan perusahaan pertambangan bijih nikel yang mendapat izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang berlaku hingga 28 Desember 2035 dengan konsesi seluas 118.017 hektare (ha). Luasan tersebut meliputi kawasan Sulawesi Selatan 70.566 ha, Sulawesi Tengah 22.699 ha dan Sulawesi Tenggara 24.752 ha.

Vale juga memiliki empat proyek hilirisasi nikel yang sedang berjalan, yakni Sorowako HPAL, Bahodopi RKEF dan Stainless Steel, Pomalaa HPAL, dan SOA HPAL. Berikut uraian proyek hilirisasi Vale:

Sorowako HPAL
Kerjasama Vale dengan Huayou untuk membangun Pabrik HPAL 60,000 ton nikel per tahun dalam MHP akan menggandeng pabrikan otomotif atau non-Chinese investor seperti POSCO, LG Chem, Ford, dan VW. Proyek bernilai investasi Rp 30 triliun berupa pabrik dan tambang itu mulai konstruksi pada akhir 2023 untuk proyek hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor.

Bahodopi RKEF dan Stainless Steel
Proyek ini merupakan industri pengolahan dan pemurnian nikel berbasis rotary kiln electric furnace (RKEF) dengan kapasitas produksi nikel sebesar 73-80 kiloton per tahun dalam bentuk FeNi (feronikel). Smelter ini dikerjakan bersama dua perusahaan mitra TISCO dan Xinhai. Proyek ini memiliki nilai total investasi Rp 34 triliun untuk pembangunan smelter dan tambang.

Pabrik Pomalaa HPAL
Proyek pabrik pengolahan nikel dengan menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) ini dapat mengolah bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan kapasitas produksi hingga 120.000 ton per tahun. Proyek ini memiliki total investasi sebesar Rp 66 triliun yang mencakup pembangunan pabrik pengolahan dan tambang. Proyek ini digarap bersama dua mitra yakni Huayou dan Ford.

SOA HPAL
SOAL HPAL masih dalam tahap awal perencanaan dan eksplorasi. Proyek senilai Rp 30 triliun ini memiliki potensi untuk membangun pabrik HPAL dengan kapasitas produksi minimal 60.000 ton nikel per tahun dalam bentuk MHP, produk antara yang digunakan dalam pembuatan baterai. Pembangunan proyek ini berencana menggandeng mitra dengan produsen otomotif internasional.




Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu