Daftar Janji RK-Suswono di Pilgub Jakarta, Revitalisasi Pasar hingga Anggaran RW

ANTARA FOTO/Fauzan/YU
Pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono (kanan) menyapa wartawan setibanya di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
17/9/2024, 09.14 WIB

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) secara resmi menyerahkan dokumen visi dan misi kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta pada Senin (16/9). Dokumen itu berisi program yang ingin dijalankan Ridwan Kamil bila terpilih jadi gubernur Jakarta. 

"Visi yang kami usung adalah Jakarta baru sebagai kota global yang maju dengan karya inovatif, berkeadilan, dan sejahtera. Dokumen tersebut memuat 65 halaman," kata Juru Bicara RIDO, Bernardus Djonoputro yang akrab dipanggil Bernie di Jakarta. 

Pasangan RIDO telah menyerahkan dokumen visi dan misi bersamaan dengan perbaikan berkas pendaftaran pasangan calon pada 8 September lalu sesuai dengan ketentuan. Adapun KPU menyatakan ketiga pasangan cagub dan cawagub telah memenuhi syarat administratif untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Dalam beberapa kesempatan Ridwan mengatakan optimistis bisa menang dalam satu putaran. Hal itu didasarkan pada perhitungan kemenangan calon legislatif yang menjadi bagian dari tim pemenangan RIDO. 

Menurut Ridwan, setengah kekuatan pasangan RIDO ada di anggota legislatif yang telah terpilih. Para anggota legislatif ini diminta untuk turun kembali ke konstituen dan mengkampanyekan visi misi dan kekuatan dari pasangan Ridwan Kamil - Suswono. Adapun pasangan ini didukung oleh 15 partai politik. 

Daftar Janji Kampanye Ridwan Kamil - Suswono di Pilkada Jakarta

Enam Visi Ridwan Kamil - Suswono 

Menurut Bernie, pasangan RIDO mengusung enam misi. Pertama, membentuk manusia Pancasila yang berdaya saing, setara, berdaya, dan berperadaban luhur. Kata kuncinya yakni pendidikan karakter, ketahanan keluarga, manajemen kependudukan, ketersediaan ruang publik, universitas dan pusat riset kelas dunia, kesetaraan gender, dan kebudayaan.

Lalu yang kedua, mewujudkan kota global yang berketahanan. Kata kuncinya menurut Bernie yakni ketahanan (resilience), mitigasi bencana, masyarakat yang berdaya, urbanisasi, aglomerasi perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur), dan konektivitas global.

Ketiga, pasangan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kata kuncinya yakni bebas miskin ekstrim, ramah investasi, kemudahan berbisnis (ease of doing business), ketahanan pangan, destinasi wisata internasional, lapangan kerja, daya beli, UMKM dan kewirausahaan, akses permodalan, pasar tradisional dan tematik, dan upah berkeadilan.

Keempat, membangun kota layak huni kelas dunia dengan infrastruktur yang berkelanjutan. Kata kuncinya yakni tata ruang harmonis, penyediaan perumahan terjangkau, infrastruktur perkotaan, peta jalan hijau (green roadmap), pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Lalu ketersediaan air bersih, udara bersih, transportasi publik yang terintegrasi dan terjangkau, gaya hidup bebas sampah (zero waste), sanitasi, dan Transit Oriented Development (TOD). Kelima, menghadirkan pemerataan pembangunan di semua wilayah Jakarta. Kata kuncinya yakni peremajaan kota, aksesibilitas hingga last mile, redistribusi kegiatan enam kota atau kabupaten administratif, percepatan pembangunan Kepulauan Seribu, dan pengurangan kesenjangan.

Terakhir, pasangan RIDO akan membentuk pemerintahan yang transparan, transformatif, dan proaktif dalam memberikan pelayanan. Kata kuncinya terletak pada birokrasi profesional, pemerintahan yang bersih dan akuntabel, kolaboratif, demokratis, transformasi digital, inovasi pembiayaan pembangunan.

Selain itu, Bernie mengatakan, visi dan misi ini diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan mendesak yang ada di Jakarta. Permasalahan tersebut di antaranya tingginya harga kebutuhan bahan pokok, terbatasnya lapangan kerja, korupsi dan kualitas layanan birokrasi, kemacetan, dan banjir.

Revitalisasi Pasar Ternak

Bakal calon gubernur DKI Jakarta 2024 Ridwan Kamil (RK) berencana merevitalisasi pasar kambing dan sapi di Jalan Sabeni Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut RK, selain pasar dia juga ingin merevitalisasi bangunan sebagai tempat tinggal pekerja sekaligus tempat interaksi sosial warga Tanah Abang, terutama yang tinggal di Jalan Sabeni Raya.

RK mengatakan revitalisasi ini akan menjadi bagian dari program pembangunan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) untuk meningkatkan kualitas hidup warga di wilayah Tanah Abang. Gagasan ini disampaikan RK saat beraudiensi dengan warga dan pedagang ternak potong di pasar ternak Tanah Abang pada Minggu.

“Jakarta boleh jadi kota global, tetapi sejarah jangan dilupakan. Apalagi Tanah Abang sudah menjadi pusat kehidupan ekonomi maupun budaya sejak lampau,” ujar Ridwan. 

Pada kesempatan tersebut, RK juga menampung curahan hati (curhat) warga mengenai permasalahan pengelolaan sampah yang belum optimal dan kebersihan sungai. Menanggapi curhat tersebut, RK mengatakan, ragam permasalahan warga tersebut dapat teratasi dengan melibatkan warga dalam penyusunan program pembangunan.

Pertahankan Identitas dan Kearifan Lokal Jakarta

Bakal calon gubernur (Bacagub) Jakarta Ridwan Kamil menegaskan tetap mempertahankan identitas Jakarta.  Ia ingin visi Jakarta menjadi kita Global tidak mengesampingkan kearifan lokal Jakarta dengan budaya Betawi. 

Salah satu langkah yang dijalankan Ridwan Kamil adalah dengan rajin turun menyerap aspirasi dan belanja masalah. Ia yakin dari mendengarkan curahan hati (curhat) masyarakat Jakarta nantinya bisa menyusun visi dan misi untuk Jakarta lima tahun ke depan.

Atasi Persoalan Kepemilikan Hunian 

Salah satu masalah yang jadi sorotan pasangan Ridwan Kamil - Suswono adalah persoalan kepemilikan hunian. Solusi yang ditawarkan pasangan RIDO ini  adalah dengan membangun hunian secara vertikal.

Juru Bicara RIDO, Mulya Amri mengatakan Jakarta memiliki indeks yang rendah dalam penyediaan perumahan akibat mahalnya harga tanah. Menurut survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada  2022, kemudahan memiliki rumah di Jakarta hanya mendapatkan skor 50. 

Ia menyebut selama ini hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap kurang masuk akal. Padahal ia meyakini pilihan itu bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan dan mahalnya lahan di Jakarta. 

Menurut Muli, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. Pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI.

“Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," kata Muli.

Lantaran lahan digunakan untuk membangun hunian vertikal merupakan lahan milik Pemda, kata Muli, hampir dipastikan tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli lahan. Dampaknya, unit yang dijajakan untuk warga bisa sangat terjangkau. Terlebih, Muli mengatakan konsep hunian vertikal ini sudah ada contohnya di luar negeri. Misalnya saja di Hong Kong dan Jepang yang sudah memberlakukan konsep serupa.

Program ini juga diyakini bisa mengurangi kemacetan dan polusi udara. “Tentunya kalau kita bisa bawa kembali teman-teman untuk tinggal di pusat kota, dampaknya nanti kemacetan akan berkurang, polusi akan berkurang, seperti itu," kata Muli

Anggaran Khusus untuk RT RW

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bakal menyediakan anggaran khusus untuk Rukun Warga dan Rukun Tetangga senilai Rp 100 - Rp 200 juta. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar buat warga, salah satunya meningkatkan kesejahteraan warga.

Juru Bicara (Jubir) RIDO, Fahlino Sjuib meyakini program ini bisa berjalan efektif jika pasangan calon tersebut memenangkan Pilkada Jakarta. Terlebih, program sejenis sudah dikerjakan Ridwan Kamil ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Fahlino mengatakan program yang dijalankan di Bandung terbukti sukses. Penyaluran dana langsung ke masyarakat ini sebagai bentuk kepercayaan bahwa masyarakat di tingkat lokal dapat menentukan sendiri prioritas kebutuhannya dan dapat menyelesaikan sendiri kebutuhannya.

"Karena masyarakat yang paling memahami apa yang dibutuhkan daerahnya," kata dia.

Inti dari pendekatan program ini, kata dia, adalah pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Karena ada partisipasi masyarakat, maka akan hadir pengawasan sosial terkait penggunaan dana tersebut.

Selain itu, nantinya ada pengawasan dari pihak yang berwenang dan kompeten termasuk aparat penegak hukum sehingga bisa dipastikan sesuai dengan standar-standar yang berlaku. Tim meyakini kerukunan warga dapat menguat karena setiap warga dituntut berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan dana untuk membiayai program pembangunan yang telah disepakati.

Kendati demikian, mekanisme operasional anggaran ke RW tak semua rata, akan dilihat dari setiap wilayahnya. Pemerintah daerah akan terlebih dahulu melakukan peninjauan lebih lanjut.

"Tidak semua RW dapat alokasi yang sama. Nanti akan disesuaikan karena tiap RW memiliki penduduk dengan status sosial-ekonomi yang berbeda-beda," kata Fahlino.

Dia menegaskan, program yang diusung oleh pasangan RIDO ini lebih menitikberatkan pada transformasi birokrasi dan hasil dialog dengan masyarakat. Ide itu diusulkan agar setiap RW dapat berinovasi dalam melakukan penataan di wilayahnya masing-masing.