Top News: Tupperware Ajukan Kebangkrutan dan Mencicipi Rasa Susu Ikan

Katadata
Ilustrasi produk Tupperware
18/9/2024, 06.07 WIB

Tupperware Brands Corporation, perusahaan multinasional yang dikenal sebagai produsen wadah penyimpanan makanan, berencana mengajukan klaim kebangkrutan (pailit) ke pengadilan dalam waktu dekat.

Usaha perusahaan yang sudah berdiri hampir delapan dekade ini, terus mengalami penurunan permintaan dalam beberapa tahun terakhir sehingga menekan kinerja keuangan perusahaan.

Tupperware pun berencana meminta perlindungan pengadilan setelah melanggar beberapa perjanjian utang.

Isu Tupperware bangkrut menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Selain itu, ketahui juga risiko dampak spin off segmen bisnis batu termal anak usaha Adaro Energy, serta bagaimana rasanya mencicipi susu protein ikan.

1. Tupperware Berencana Ajukan Pailit, Harga Saham Anjlok

Tupperware Brands Corporation sedang bersiap-siap untuk mengajukan kebangkrutan (pailit) paling cepat pada pekan ini. Laporan Bloomberg mengutip sumber-sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Tupperware menghadapi tantangan setelah upaya bertahun-tahun untuk menghidupkan kembali bisnis ini terbebani oleh berkurangnya permintaan.

Merek perlengkapan rumah tangga, yang selama hampir seabad ini dikenal sebagai perusahaan penyimpanan makanan ini, berencana untuk meminta perlindungan pengadilan setelah melanggar perjanjian-perjanjian utangnya. Menurut sumber Bloomberg, Tupperware meminta penasihat hukum dan keuangan, untuk membahas pengajuan kebangkrutan tersebut.

Saham Tupperware anjlok 57,51% ke level US$0,5099 (Rp 7.818) di Bursa New York karena berita ini pada penutupan perdagangan Senin (16/9).

Persiapan kebangkrutan ini menyusul negosiasi yang berlarut-larut antara Tupperware dan para kreditornya mengenai restrukturisasi utang senilai lebih dari US$700 juta (Rp 10,73 triliun). Para kreditor setuju untuk memberikan ruang bernafas pada persyaratan pinjaman yang dilanggar tahun ini. Namun, kondisi keuangan perusahaan terus memburuk.

2. Kontribusi Laba AAI ke Adaro Signifikan, Apa Dampaknya Jika Spin Off?

Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana melakukan spin-off dan menjual seluruh segmen bisnis batu bara termal dari anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Pasalnya sebagian besar aset dan pendapatan ADRO berasal dari AAI, bahkan kontribusi laba AAI ke ADRO lebih dari 100%.

Apakah aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten afiliasi konglomerat RI, Garibaldi ‘Boy’ Thohir akan menyebabkan resiko kerugian pada laporan keuangan Adaro Energy?

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, AAI menyumbang 52,9% dari total aset ADRO. Kemudian laba bersih AAI bahkan melebihi laba bersih ADRO, mencapai 104,8%. Selain itu, kontribusi pendapatan AAI terhadap pendapatan ADRO tercatat sebesar 89,4%.

Manajemen Adaro mengungkapkan, ADRO berencana memisahkan bisnis tambang dan sejumlah bisnis pendukung di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) melalui pilar Adaro Minerals dan Adaro Green. Langkah ini bertujuan mempertahankan sinergi kuat dari integrasi bisnis di sektor-sektor yang saling terkait.

Strategi pemisahan ini diharapkan akan memaksimalkan kinerja AAI dan memperkuat pilar bisnis non-batu bara termal, dengan memungkinkan setiap unit usaha fokus pada pengembangan keunggulan inti masing-masing.

3. Istana Terima Surat Arsyad Rasyid soal Polemik Ketua Kadin, Ini Tanggapannya

Istana Kepresidenan menyampaikan telah menerima surat dari Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ahad (15/9). Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa Jokowi tidak ikut campur atau terlibat dalam urusan internal Kadin.

"Tidak ada 'cawe-cawe' dari presiden. Itu urusan internal Kadin," ujar Ari lewat keterangan tertulis kepada wartawan, Ahad (15/9).

Ari menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menghormati Kadin sebagai lembaga yang mandiri dan memiliki aturan. Kadin memiliki mekanisme internal yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Menurut dia, surat tersebut masih berada di Kementerian Sekretariat Negara dan akan segera diproses lebih lanjut.

"Belum disampaikan kepada Bapak Presiden. Saya belum mengetahui isi dari surat tersebut, karena surat itu ditujukan kepada Bapak Presiden," kata Ari.

4. GOTO Gaet Alibaba Cloud Jadi Mitra Strategis Perkuat Ekosistem Teknologi

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Alibaba mengumumkan kemitraan strategis yang akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kolaborasi ini akan menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi Alibaba Cloud untuk mendukung keseluruhan ekosistem GoTo.

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo berkomitmen untuk menggunakan layanan Alibaba Cloud, unit bisnis di bidang layanan teknologi dan kecerdasan dari Alibaba Group, untuk lima tahun ke depan. Langkah ini akan memperkuat layanan serta inovasi digital GoTo dengan dukungan AI dan teknologi cloud terdepan dari Alibaba.

"Kolaborasi dengan Alibaba ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur teknologi GOTO, namun juga akan meningkatkan kemampuan kami dalam menghadirkan solusi dan layanan terdepan kepada jutaan pengguna dan pelaku bisnis di Indonesia," kata Patrick dalam keterangan resminya, Kamis (17/9).

Alibaba Cloud akan menyediakan berbagai layanan terkait cloud, termasuk komputasi cloud, database berbasis cloud, jaringan, keamanan data dan analytics. Dengan kerjasama ini, kedua belah pihak akan menghadirkan inovasi terbaru di bidang transformasi digital dan kecerdasan buatan.

5. Mencicipi Rasa Susu Ikan: Tekstur Seperti Susu Biasa, Tapi Masih Berbau Amis

Kementerian Kelautan dan Perikanan membagikan sejumlah produk susu ikan kepada wartawan yang hadir dalam acara Apa Itu Susu Ikan pada siang ini, Selasa (17/9).

Produk ini berbentuk minuman protein ikan bermerek Surikan dengan dua varian rasa, yakni stroberi dan coklat. Susu itu disajikan dalam keadaan dingin dalam gelas kertas berukuran 150 mililiter.

Katadata.co.id mewawancarai beberapa wartawan yang hadir dalam acara tersebut. Salah satunya, Pramesti Regita Cindy yang berusia 24 tahun. Ia mengatakan dari segi rasa dan tekstur minuman susu ikan sama seperti susu lainnya.

"Agak amis, apalagi ketika aromanya dicium. Kalau untuk anak-anak, menurut saya, kurang worth it," ucap Pramesti.

Meskipun sudah tiga kali meneguk susu ikan, namun ia masih merasakan aromanya bertahan cukup lama di hidungnya.

Wartawan lain, Siti Ayu juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mencoba kedua varian minuman protein susu ikan tersebut. Menurut dia, bau amis pada susu ikan varian coklat lebih terasa dibandingkan varian stroberi.

“Meskipun sudah beberapa kali meneguk, bau amisnya masih terasa,” ujar perempuan berusia 26 tahun.