Top News: Kiprah Hendra Lembong di Perbankan dan BRI Respons Dugaan Ransomware

Katadata
Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso (kedua kanan), Komisaris Independen Cyrillus Harinowo (paling kanan), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah kiri), Wakil Presiden Direktur BCA Gregory Hendra Lembong (ketiga kanan), Direktur BCA Vera Eve Lim (tengah kanan), Direktur BCA Rudy Susanto (ketiga kiri), Direktur BCA Subur Tan (kedua kiri ), Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono (paling kiri) dalam acara RUPST PT Bank Central Asia Tbk (16/3).
19/12/2024, 05.48 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dikabarkan akan melakukan rotasi jabatan direksi, dengan Gregory Hendra Lembong diprediksi akan menggantikan Jahja Setiaatmadja sebagai direktur utama.

Gregory Hendra Lembong merupakan Wakil Presiden Direktur BCA saat ini dan memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang perbankan, termasuk di perusahaan ternama seperti CIMB Group, J.P. Morgan, Deutsche Bank, dan Citibank.

Lulusan University of Washington dan Stanford University ini memiliki keahlian di bidang transformasi TI, perbankan transaksi, pembiayaan perdagangan, dan manajemen solusi produk.

Profil Hendra sebagai kandidat direktur utama BCA menjadi salah satu artikel dalam Top News Katadata.co.id. selain itu ketahui juga bagaimana respons BRI terkait isu kena ransomware, serta IPO anak usaha PANI.

1. Profil Hendra Lembong yang Dikabarkan Berpeluang Jadi Dirut Baru BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dikabarkan akan merombak susunan direksi menjelang akhir tahun 2024. Menurut informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Gregory Hendra Lembong disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi Direktur Utama BCA.

Ia menggantikan Jahja Setiaatmadja yang dikabarkan akan mengisi posisi Presiden Komisaris BCA. Sebelum kabar ini mencuat, Gregory Hendra Lembong telah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA selama tiga tahun.

Ia resmi diangkat dalam RUPS Tahunan 2022 dan mendapat persetujuan OJK pada 22 April 2022, dengan masa jabatan lima tahun yang dimulai sejak pengangkatannya pada RUPS Tahunan 2021.

Mengutip halaman resmi BCA, pria berusia 52 tahun itu membawahi supervisi umum Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi dan Direktur Transaksi Perbankan, serta bertanggung jawab atas Grup Teknologi Informasi Strategis dan Grup Strategi & Pengembangan Operasional.

Simak profil Hendra Lembong selengkapnya.

2. BRI Respons Kabar Kena Serangan Ransomware, Sebut Dana dan Data Nasabah Aman

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk merespons dugaan mereka terkena serangan ransomware. Mereka mengatakan saat ini data maupun dana nasabah yang tersimpan aman.

Kabar serangan ini awalnya dibagikan di akun Instagram MrBert pada Rabu (18/12). Ia merujuk informasi dari akun Falcon Feeds.io di media sosial bahwa BRI menjadi korban dari serangan Bashe Ransomware.

Meski demikian, BRI mengatakan keamanan nasabah terjaga dan sistem mereka berjalan normal. "Seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan normal," kata Direktur Digital dan IT BRI Arga M. Nugraha dalam keterangan tertulis yang diunggah di akun X BRI, Rabu (18/12).

Baca selengkapnya mengenai dugaan BRI kena serangan ransomware.

3. Pengemudi Ojol Akan Berdemo di Depan Kantor Gojek di Blok M Hari Ini

Pengemudi ojek online atau ojol akan berdemo di depan kantor Gojek di kawasan Blok M pada Rabu (18/12). Ada empat tuntutan yang disampaikan.

“Pada Rabu (18/12) telah dilaksanakan monitoring massa aksi unras 1812 oleh komunitas Aliansi Pengemudi Online Bersatu atau APOB ke kantor Gojek Jakarta Selatan dari titik kumpul Terminal Poris Plawad,” cuit akun X Polsek Cipondoh @cipondohhumas, Rabu (18/12).

Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia atau PAS INDONESIA Wiwit Sudarsono mengonfirmasi hal itu kepada Katadata.co.id. Namun ia belum memerinci jumlah pengemudi ojol yang akan berdemo di depan kantor Gojek maupun tuntutan.

Berdasarkan akun X Kaum Marjinal, ada empat tuntutan yang akan disampaikan oleh pengemudi ojol di depan kantor Gojek

Simak tuntutan demonstrasi pengemudi ojol.

4. IPO Anak Usaha PANI (CBDK) Murah, Berpotensi Oversubscribe

Harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) emiten properti kongsi Grup Aguan dan Salim yaitu PT Bangun Kosambi Raya Tbk (CBDK) dinilai terlalu murah.

Emiten anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) itu mematok harga IPO di angka Rp 3.000-Rp4.060 per saham. Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menilai prospek saham IPO CBDK sangat positif, terutama karena harga sahamnya yang terjangkau.

Ia juga memproyeksikan bahwa IPO Bangun Kosambi Raya berpotensi mengalami oversubscribe hingga beberapa kali lipat.

“Oversubscribe beberapa kali itu menurut saya peluangnya sangat besar ya,” kata Felix ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (18/12).

Selain itu ia menilai prospek IPO PT Bangun Kosambi Raya Tbk (CBDK) cukup positif. Menurutnya, harga saham CBDK menarik, terlebih jika melihat kinerja saham induknya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang sebelumnya melonjak dari Rp 10.000 hingga sekitar Rp16.000.

Baca selengkapnya IPO anak usaha PANI

5. Viral di Media Sosial iPhone 16 Mulai Dijual 20 Desember, Ini Faktanya

Beredar kabar di media sosial bahwa iPhone 16 akan bisa dipesan atau preorder mulai 20 Desember. Namun sebenarnya Kementerian Perindustrian alias Kemenperin belum memberikan konfirmasi mengenai sertifikat TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk ponsel ini.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, iPhone 16 belum masuk dalam daftar gadget yang memperoleh sertifikat TKDN Kemenperin per Rabu (18/12) pukul 11.44 WIB. iPhone 16 baru bisa diperjualbelikan di Indonesia jika sudah mendapatkan sertifikat TKDN.

Kemenperin mengatakan Apple setuju untuk berinvestasi US$ 1 miliar di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Penanaman Modal alias BKPM Rosan Roeslani juga menyatakan Apple telah menyampaikan poin-poin soal investasi, salah satu yang didorong oleh pemerintah yakni pembangunan pabrik.

Baca selengkapnya fakta iPhone 16 mulai dijual 20 Desember.