Pemerintah Provinsi Jakarta batal menutup Koridor 1 Transjakarta rute Blok M-Kota. Pemprov tetap akan melanjutkan operasional rute ini meski tumpang tindih dengan Moda Raya Terpadu (MRT).
"Kami sampaikan, tidak ada penutupan Koridor 1," kata Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu (15/1) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Syafrin mengatakan Koridor 1 akan itutup jika MRT sudah tersambung sampai Kota. Meski demikian, saat ini Dinas Perhubungan masih melanjutkan kajian menyeluruh sejalan pembangunan MRT.
"Fase 2A untuk operasional pertama sampai dengan ke stasiun Monas direncanakan akhir Desember 2027, sampai ke Kota diharapkan selesai pada tahun 2029," katanya.
Ia mengatakan, pembangunan MRT rute Timur-Barat juga dikerjakan. Moda transportasi lain yang tengah dibangun adalah Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta dari Velodrome ke Manggarai.
Pemprov juga akan menata sistem transportasi menjadi dengan Transit Oriented Development (TOD). Tujuannya, agar angkutan massal berbasis rel menjadi tulang punggung transportasi Jakarta.
Sebelumnya, rencana Pemprov menutup Koridor 1 mendapatkan kritik. Direktur Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Asia Tenggara Gonggomtua Sitanggang mengatakan, MRT tidak dapat menggantikan fungsi BRT.
Dia menyebut BRT dan MRT adalah moda transportasi publik berkualitas tinggi yang diwajibkan memenuhi standar pelayanan melingkupi aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesetaraan.
“Namun, BRT Transjakarta dan MRT Jakarta tidak dapat saling menggantikan melainkan saling melengkapi karena sistem tarif dan cakupan layanan yang berbeda,” kata Gonggomtua dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (3/1).