Pramono Sebut Banyak Siswa SMAN 72 Ingin Pindah Sekolah usai Kasus Ledakan

ANTARA FOTO/Ika Maryani/foc.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kedua kiri) menghadiri lokasi tempat terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
16/11/2025, 14.51 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan banyak siswa SMAN 72 Jakarta ingin pindah sekolah usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11). Pramono juga mengatakan, dirinya telah bertemu dengan Kepala Sekolah SMAN 72 agar persoalan ini diselesaikan.

"Karena saya tak mau kemudian dampaknya sampai panjang," kata Pramono di Jakarta, Minggu (16/11) dikutip dari Antara.

Pramono berharap masalah bisa diselesaikan karena Senin (17/11) adalah batas waktu pembelajaran secara daring. Pihak sekolah akan mengundang orang tua siswa untuk menanyakan model pembelajaran terbaik.

"Apakah mereka akan sekolah secara tatap langsung atau masih melalui daring," katanya.

Sebelumnya, Pramono berharap pembelajaran tatap muka dapat kembali diterapkan di SMA Negeri 72 Jakarta pada pekan depan pascaledakan karena sebagian besar siswanya sudah ingin melakukan pembelajaran tatap muka.

Sebelumnya, Gubernur Pramono Anung menyatakan kondisi SMAN 72 telah kembali normal usai ledakan. Pramono mengatakan dirinya telah memberikan kebebasan kepada sekolah untuk memilih sistem pembelajaran usai insiden ledakan itu.

“Sekarang ini proses belajar-mengajarnya apabila dilakukan secara langsung, sebenarnya sudah bisa. Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada sekolah,” kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (11/11).

Dia sempat memberikan instruksi agar sementara pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, kata dia, sebagian murid lebih senang jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Antara