Pengusaha Khawatir Pandemi Corona Tekan Harga Minyak Sawit

ANTARA FOTO/Rahmad
Ilustrasi. Wabah virus corona diperkirakan turut berimbas pada ekspor sawit Indonesia ke Tiongkok.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
26/3/2020, 19.17 WIB

Pembukaan lahan dengan membakar oleh masyarakat harus dapat dihindari, meski peraturan perundangan masih memperolehkannya untuk lahan di bawah 2 hektar. Di sisi lain, perusahaan perkebunan perlu memperkuat kembali koordinasi dengan instansi terkait.

"Dengan koordinasi yang baik dan keterlibatan lebih banyak masyarakat, diharapkan karhutla tahun ini dapat ditekan, bahkan dihindari," kata dia.

(Baca: Khawatir Dirugikan, Petani Sawit Minta Pemerintah Tak Lakukan Lockdown)

Wakil Ketua Umum Gapki Togar Sitanggang sebelumnya memperkirakan wabah virus corona akan berimbas pada penurunan ekspor CPO Indonesia ke Tiongkok. Namun, hal tersebut bisa menguntungkan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan biodiesel 30% atau B30.

Apalagi, pemerintah juga bakal menguji coba program B40. Artinya, kebutuhan minyak sawit untuk pencampuran bahan bakar solar akan semakin besar.

Gapki mencatat, ekspor CPO ke Negeri Panda berkisar 5 juta ton pada 2019. "Misalnya potensi ekspor hilang 1 juta ton, ada kebutuhan B30 dan B40 bisa menolong pasokan sawit dalam negeri," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika