BPS Catat Produksi Beras 2019 Turun 7,75% Imbas Kemarau Panjang

ANTARA FOTO/Suwandy
Seorang petani menghalau burung di area persawahan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).
4/2/2020, 19.26 WIB

Di tengah kondisi tersebut, Suhariyanto mengatakan stok beras masih mengalami surplus sebesar 1,53 juta ton pada 2019. Hal tersebut menyebabkan harga beras stabil.

Namun, ia meminta Kementerian Pertanian untuk memperhatikan pergerakan produksi beras provinsi dan kabupaten/kota. Ini untuk terus memastikan ketersediaan pasokan beras. Apalagi, tengah terjadi pergeseran waktu panen.

(Baca: Imbas Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Tembus Rp 95 Ribu/kg)

Pada 2018, puncak panen terjadi pada Maret dengan produksi GKG mencapai 9,68 juta ton. Sedangkan pada 2019, puncak panen terjadi pada Maret dan April dengan produksi GKG masing-masing sebesar 9,17 juta ton dan 2019 sebesar 8,94 juta ton.

"Komunikasi yang efektif dari pusat dan daerah menjadi kunci yang harus diperhatikan dari waktu ke waktu," kata dia. Selain itu, kolaborasi antarkementerian/lembaga juga harus ditingkatkan untuk mendorong sektor pertanian Indonesia.

Halaman: