Tak Lagi Jadi Menteri, Amran Tuding BPS Gunakan Data Mafia

ANTARA FOTO/ Dewi Fajriani
Menteri Pertanian 2014-2019 Amran Sulaiman hari jumat (25/10) menuding data lahan sawah yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tidak akurat dan menggunakan data mafia.
25/10/2019, 16.10 WIB

Amran mengatakan kesalahan data bisa berdampak pada penurunan anggaran subsidi pupuk. Dia menghitung 8 juta petani berpotensi tak mendapat subsidi pada tahun depan dan berimbas menurunnya produksi pertanian. Oleh karena itu, ia  menyurati Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Amran mencontohkan, kesalahan data terjadi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Dia mengatakan seharusnya ada 9.700 hektare lahan sawah di wilayah tersebut, namun citra satelit tidak menangkap adanya lahan sawah. Ia bahkan mengklaim sudah ada 130 gubernur dan bupati yang memprotes kesalahan tersebut.

“Ini berbahaya bagi pertanian, produksi bisa turun,” ujarnya.

(Baca: Pengusaha Minta Mentan Syahrul Yasin Limpo Rem Impor Pangan)

Menteri Pertanian 2019-2024 Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan memperbaiki data pangan dalam 100 hari kerja. Data itu akan meliputi komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan. Syahrul juga ingin data tersebut mudah dibaca oleh citra satelit dan proses pengambilannya dilakukan dengan melibatkan seluruh lembaga.  "Jadi tidak ada lagi data Kementan" katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika