Pengusaha Peternak Ayam Desak Pemerintah Stabilkan Harga

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Peternak lokal menolak masuknya ayam impor dari Brasil.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Ekarina
5/9/2019, 17.48 WIB

Ada puluhan rapat koordinasi dan evaluasi yang melibatkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perekonomian sampai Bareskrim Polri untuk menstabilkan harga ayam.

Namun, hal itu  dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap peternak ayam. Selain itu, ia mencatat ada berbagai permasalahan yang memperburuk kondisi peternak broiler. Salah satunya, harga sarana produksi ternak (sapronak) terus merangkak naik.

Oleh karena itu, peternak berunjuk rasa. Ada lima tuntutan terkait harga ayam yang anjlok.

(Baca: BUMN Belum Diminta Serap Ayam untuk Atasi Anjloknya Harga)

Pertama, menaikan harga ayam hidup minimal di HPP peternak dalam jangka pendek. Kedua, perlu menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk penataan iklim usaha perunggasan nasional yang berkeadilan dan melindungi peternak rakyat mandiri.

Ketiga, perlindungan dan segmentasi pasar ayam segar hanya untuk peternak rakyat mandiri. Keempat, pembenahan dan penataan hilirisasi usaha perunggasan melalui upaya kewajiban memiliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) bagi perusahaan integrasi, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri (Permentan) 32 Tahun 2017.

Terakhir, membubarkan tim Komisi Ahli Unggas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian

 Abdul Azis Said (Magang)

Halaman: