Transjakarta Catat Sudah 13 Ribu Penumpang Menjajal Bus Listrik

ANTARA FOTO/FANNY OCTAVIANUS
Sejak Lebaran lalu, moda transportasi bus Transjakarta melakukan pra-uji coba tiga bus listrik di Jakarta. Tercatat, ada 13 ribu penumpang yang telah mencoba bus yang didatangkan dari Tiongkok itu.
Editor: Sorta Tobing
24/6/2019, 07.39 WIB

Uji coba, menurut dia, akan mempelajari berbagai aspek mulai dari operasional, penyesuaian perilaku pengemudi, serta hal-hal yang harus disesuaikan. "Akan dilakukan roadmap (peta jalan) untuk konversi seluruh armada, berapa lama waktu yang diperlukan untuk memberlakukan bus Transjakarta menjadi bus listrik," ujarnya. 

Meski berbeda dengan bus konvensional, ia mengatakan, tarif bus listrik akan sama dengan bus Transjakarta yang berbahan bakar solar. Hal ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah tentang tarif angkutan umum, seperti bus, tidak didasari oleh bahan bakar yang digunakan bus tersebut.

"Tarif kepada pelanggan itu semuanya sama. Saat ini ada yang memakai solar ada yang memakai gas, namun tarifnya sama, tidak ada yang berbeda," ujarnya.

(Baca: Tak Pakai Bensin, Ini Taksi Listrik Pertama di Indonesia)

Ia melanjutkan, harga bus listrik memang lebih mahal tiga kali lipat dari harga bus konvensional yang berbahan bakar solar yang seharga sekitar Rp 2 miliar. Namun, biaya perawatan dan operasional bus listrik dinilainya jauh lebih murah. Sehingga, hal itu lah yang membuat tarif bus listrik nantinya akan sama dengan bus berbahan bakar solar.

Bus listrik juga memiliki jumlah komponennya yang sangat sedikit, yakni sekitar 17 komponen. Sedangkan, pada bus yang berbahan bakar solar memiliki ratusan komponennya. "Itu semua akan berdampak pada jangka panjang karena di awal pemeliharaannya akan lebih murah," kata Agung.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur