Garuda Maintenance Facility (GMF) hari ini menandatangani kesepakatan kerja sama perawatan komponen pesawat dengan Airbus. Melalui perjanjian tersebut, anak usaha PT Garuda Indonesia itu bakal terlibat menangani perawatan dan perbaikan komponen armada Airbus A-320 dan A-330 yang beroperasi di kawasan regional, seperti Asia Tenggara atau Asia Pasifik.
Langkah ini dinilai bisa membantu pabrikan pesawat asal Eropa tersebut memangkas biaya dan waktu perbaikan pesawat secara signifikan. Dengan begitu, Airbus tak perlu lagi mengirim komponen yang perlu diperbaiki ke markas mereka di Eropa, tetapi cukup mebawanya ke fasilitas milik GMF di Tangerang.
"Jadi hemat biaya logistik," kata Direktur Bisnis dan Base Operation GMF Tazar Marta Kurniawan usai penandatangan kesepakatan di hanggar GMF, Tangerang, Selasa (2/4).
(Baca: GMF Berencana Kembangkan Fasilitas Perawatan Pesawat di Papua)
Tazar menyebut penghematan biaya dengan sistem perbaikan berbasis regional dapat mencapai 20 %. Ada 11 komponen pesawat yang akan dikerjakan oleh GMF, di antaranya static inverter, slat flap control computer, hingga landing gear control interface unit. Selain 11 komponen itu, ada kandidat part number yang akan diberikan Airbus.
Kerja sama ini juga bisa menjadi pintu masuk kolaborasi Garuda dengan Airbus di tahap selanjutnya, yakni masuk dalam paket yang ditawarkan Airbus ke pasar penerbangan. Nantinya, Airbus memasukkan GMF sebagai bagian paket perawatan pada setiap pembelian pesawat Airbus. "Mereka (Airbus) yang punya pasar, kami ikut dukung ke pelayanan (perawatan) mereka," kata Tazar.
(Baca: Anak Usaha Garuda Indonesia Incar Dana Segar Rp 3,2 Triliun dari IPO )
Dengan demikian, hal itu diharapkan akan menambah pundi pemasukan anak usaha PT Garuda Indonesia. Namun dia belum memiliki hitungan, kendati hanggar milik Garuda itu sudah punya pasar sendiri terlepas kerja sama ini. "Apalagi dari 11 komponen akan ada kandidat 15 part number lagi," ujar dia.
Sementara itu, VP Customer Service Asia Pasific Airbus, Bruno Bousquet menyambut baik kerja sama dengan GMF ini. Dia menjelaskan dengan kesepakatan ini akan memperkuat pasar penerbangan Airbus terutama di Asia Pasifik. "Ini kerja sama yang menguntungkan dua pihak," kata dia.