Sebelumnya, AirAsia menyatakan penghentian penjualan tiket penerbangan melalui Traveloka merupakan langkah final. Meski ada upaya dialog dari Traveloka, AirAsia tetap menuntut penjelasan kepada publik soal tiketnya yang menghilang dari online travel agent terbesar di Indonesia tersebut.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menilai, Traveloka tak serius mengatasi hilangnya layanan perusahaannya di platform salah satu unicorn tersebut. “Traveloka tidak bertindak dengan itikad baik. Mereka menolak memberikan penjelasan resmi meskipun kami berulang kali berupaya mencari klarifikasi," kata dia, dikutip dari Antara.

Menurut Dendy, kontribusi online travel agent hanya sekitar 20% dari total penjualan tiket AirAsia. Dia mengungkapkan, penjualan tiket AirAsia lebih banyak melalui platform AirAsia, baik website atau aplikasi. “Selama kami masih bisa menawarkan harga paling kompetitif, kami akan dicari,” ujarnya.

Sebaliknya, pihak Traveloka mengklaim kedua pihak tengah melakukan dialog untuk mencari solusi terbaik. Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu menyatakan, perusahaannya akan memprioritaskan pengguna. “Kami memberikan alternatif pilihan maskapai yang lengkap dan beragam,” katanya.

Hanya, dia enggan menjelaskan dampak pencabutan penjualan AirAsia dalam aplikasi. Sufintri hanya menjawab Traveloka adalah perusahaan teknologi bidang travel dan gaya hidup terbesar di Asia Tenggara.

(Baca: Soal Tiket, AirAsia Tetap Tuntut Traveloka Jelaskan ke Publik)

Halaman: