AirAsia tengah mengkaji penjualan tiket penerbangannya melalui layanan agen perjalanan online Tiket.com menyusul hilangnya layanan penjualan tiket AirAsia di layanan e-commerce  tersebut beberapa waktu yang lalu.

Langkah pengkajian kemitraan AirAsia dengan Tiket.com dilakukan setelah AirAsia mengentikan penjualan tiketnya melalui layanan online Traveloka secara permanen untuk seluruh wilayah operasional karena alasan yang sama, yaitu hilangnya layanan penjualan tiket AirAsia di Traveloka beberapa waktu lalu. Penghentian penjualan ini meliputi seluruh rute penerbangan di semua jaringan AirAsia.

Meski demikian, Direktur Niaga AirAsia Indonesia, Rifai Taberi menyatakan belum ada keputusan yang permanen terkait sikap perusahaan kepada Tiket.com. "Kami masih melakukan assesment internal terkait ketidaktersediaan tiket kami di Tiket.com," kata Rifai kepada Katadata.co.id, Jumat (8/3).

Menurut pantauan Katadata, tiket AirAsia masih dijual di Tiket.com pada hari Jumat (8/3). Namun, penjualan tiket AirAsia di laman Tiket.com menghilang pada hari Minggu (10/3). Padahal, dalam pantauan di penjuaan Tiket.com sebelumnya, AirAsia masih menjual tiket dengan harga paling murah, Lion Air dalam urutan kedua, kemudian Citilink.

(Baca: Sempat Hilang, Tiket AirAsia Kembali Ada di Traveloka dan Tiket.com)

Sementara itu, Public Relations Executive Tiket.com Yosi Marhayati menjelaskan kerja sama bisnis antara kedua pihak masih berjalan seperti biasa. "AirAsia masih masuk ke dalam top 5 LCC di Tiket.com selama 2018," ujar Yosi.

Sebelumnya, AirAsia menyatakan penghentian penjualan tiket penerbangan melalui Traveloka merupakan langkah final. Meski ada upaya dialog dari Traveloka, AirAsia tetap menuntut penjelasan kepada publik soal tiketnya yang menghilang dari online travel agent terbesar di Indonesia tersebut.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menilai, Traveloka tak serius mengatasi hilangnya layanan perusahaannya di platform salah satu unicorn tersebut. “Traveloka tidak bertindak dengan itikad baik. Mereka menolak memberikan penjelasan resmi meskipun kami berulang kali berupaya mencari klarifikasi," kata dia, dikutip dari Antara.

Menurut Dendy, kontribusi online travel agent hanya sekitar 20% dari total penjualan tiket AirAsia. Dia mengungkapkan, penjualan tiket AirAsia lebih banyak melalui platform AirAsia, baik website atau aplikasi. “Selama kami masih bisa menawarkan harga paling kompetitif, kami akan dicari,” ujarnya.

Sebaliknya, pihak Traveloka mengklaim kedua pihak tengah melakukan dialog untuk mencari solusi terbaik. Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu menyatakan, perusahaannya akan memprioritaskan pengguna. “Kami memberikan alternatif pilihan maskapai yang lengkap dan beragam,” katanya.

Hanya, dia enggan menjelaskan dampak pencabutan penjualan AirAsia dalam aplikasi. Sufintri hanya menjawab Traveloka adalah perusahaan teknologi bidang travel dan gaya hidup terbesar di Asia Tenggara.

(Baca: Soal Tiket, AirAsia Tetap Tuntut Traveloka Jelaskan ke Publik)