Diisukan Akan Dicopot dari Dirut Garuda, Pahala Buka Suara

ANTARA FOTO/Fajrin Raharjo
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury
Penulis: Ihya Ulum Aldin
10/9/2018, 19.44 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikabarkan akan merombak direksi PT Garuda Indonesia pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), Rabu (12/9). Direktur Utama Garuda Pahala Mansury akan dicopot dan digeser ke BUMN lain.

Menanggapi hal ini, Pahala tidak mau banyak berkomentar. Secara tegas dia menyatakan siap, apabila posisinya diganti. "Kalau kita namanya ditugaskan, harus siap misalnya diganti," katanya saat ditemui di Garuda City Center, Tangerang, Banten, Senin (10/9).

Meski begitu, Pahala tetap menyerahkan hasil keputusan soal perombakan jajaran direksi Garuda kepada pemegang saham mayoritas perusahaan. Pemerintah memegang 60,5% saham Garuda yang merupakan saham Seri A Dwiwarna, sedangkan 39,4% sahamnya dipegang publik.

"Keputusannya ada di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saya belum dapat bocoran," ujar Pahala. (Baca: Garuda Indonesia Akan Ganti Direksi dalam RUPS-LB di September)

Dia berharap, siapa pun yang menjadi pucuk pimpinan, program yang sudah direncanakan bisa tetap berjalan. Rencana korporasi yang diharapkan oleh Pahala terus dilanjutkan yaitu terkait program efisiensi yang diproyeksi hingga 2020.

Pahala mengungkapkan selama ini yang menjadi kendala selama dirinya menjabat sebagai Direktur Utama adalah renegosiasi pesawat. Selama ini, beban biaya yang dikeluarkan Garuda Indonesia dinilainya relatif lebih tinggi dibanding dengan perusahaan lain. 

Halaman: