Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan uji coba kereta ringan alias light rail transit (LRT) Palembang seharusnya berlangsung enam bulan. Pertimbangan lama waktu tersebut untuk memastikan agar moda transportasi ini betul-betul tidak ada kendala lagi ketika resmi beroperasi.
Faktanya, LRT Palembang memasuki masa operasional penuh setelah dua minggu pertama dari uji coba yakni pada 23 Juli lalu. Hal itu lantaran kereta ini harus digunakan sebagai sarana ajang kompetisi olahraga internasional Asian Games sehingga masa uji coba dipercepat. “Harusnya enam bulan. Tapi karena kebutuhan maka kami memberanikan diri,” kata Budi di Jakarta, Kamis (23/8).
(Baca: Menhub Sebut LRT Palembang Mogok Karena Terburu-buru Beroperasi).
Sebagaimana ramai diberitakan sebelumnya, perjalanan moda transportasi tersebut sempat berhenti mendadak karena masalah kelistrikan pada Minggu (12/8). Kereta ringan ini berhenti saat perjalanan antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta. Dari penyelidikan awal, ada indikasi masalah listrik atau short circuit pada sarana kelistrikkan yang mengakibatkan perjalanan LRT terrhenti.
Yang menjadi sorotan publik, kejadian seperti itu sudah terjadi tiga kali. Oleh karenanya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri ketika itu mengatakan evaluasi langsung dilakukan. “Diharapkan dapat memberi solusi perbaikan kinerja operasional LRT secara keseluruhan,” kata Zulfikri.
Untuk memastikan perbaikan ini, besok (Jumat 24 Agustus), Budi akan meluncur ke Palembang untuk mengecek evaluasi tersebut. Dugaan awalnya, ada pelanggaran terhadap prosedur operasional standar yang dilakukan operator.
“Kalau pintu terbuka, listriknya mati. Itu seharusnya (diperbaiki) satu orang, tapi malah tidak ada, kata mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini. (Baca juga: Mogok Tiga Kali, Kemenhub Evaluasi Pengoperasian LRT Palembang).
Meski demikian, Budi menganggap permasalahan prosedur ini persoalan yang bisa ditangani. Dirinya malah memilih untuk memuji keberanian semua pihak yang mengoperasikan kereta ringan pertama di Sumatera ini dengan cepat sesuai target. “Baru dua minggu kami berani operasikan. Kalau ada kesalahan juga semakin kecil,” ujarnya.